Bank Devisa adalah bank yang dapat memberikan pelayanan perbankan terhadap transaksi valuta asing karena telah mendapat izin dari otoritas terkait. Bank devisa dapat menawarkan jasa-jasa bank yang berkaitan dengan mata uang asing tersebut seperti transfer keluar negeri, jual beli valuta asing, transaksi ekspor impor, dan jasa-jasa valuta asing lainnya.
Bank sebagai financial intermediary adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup banyak rakyat.
Baca Juga: Apa Itu Bank Campuran?
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, bank dikelompokan menjadi bank Umum dan BPR (bank perkreditan rakyat). Bank umum juga dikenal dengan nama bank komersial dan dikelompokkan ke dalam dua Janis, yaitu bank umum devisa dan bank umum non devisa.
Bank umum yang berstatus devisa memiliki produk yang lebih luas daripada bank yang berstatus nondevisa, antara lain dapat melaksanakan jasa yang berhubungan dengan seluruh mata uang asing atau jasa bank ke luar negeri.
Untuk menjadi bank devisa, bank diminta oleh regulator (OJK) untuk menyampaikan proposal studi/ analisis kelayakan yang berisi tentang rencana bisnis dan persiapan sumber daya manusia (SDM), sistem teknologi dan lain-lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tugas dari Bank Devisa
- Menerima tabungan valas
- Mengirim dan menerima transfer dan inkaso valas
- Melakukan jual beli valuta asing atau dikenal dengan valas
- Melayani pembukaan dan pembayaran L/C
- Melayani lalu lintas pembayaran dalam dan luar negeri
Sementara itu, bank devisa secara umum berperan dalam pelaksanaan transaksi ke luar negeri mengalami beberapa tahapan, sebagai berikut:
- Importir mengajukan permohonan kepada bank pembuka L/C sebelum melakukan transaksi kepada eksportir.
- Bank L/C membuka L/C di tempat eksportir.
- Advising bank meneruskan L/C tersebut.
- Eksportir mempersiapkan barang – barang yang akan dikirim.
- Penerimaan dokumen atas pengiriman
Adapun sumber dana yang didapatkan oleh Bank Devisa berasal dari transaksi perdagangan ekspor, baik dari hasil ekspor barang dan jasa, hasil dari penanaman modal di luar negeri, penghasilan dari tenaga kerja Indonesia dari luar negeri, sektor pariwisata dan pinjaman luar negeri.
Sebagai contoh bank devisa di Indonesia adalah Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), dan lain sebagainya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: