Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jelang Debat Perdana Joe Biden Vs Donald Trump

        Jelang Debat Perdana Joe Biden Vs Donald Trump Kredit Foto: Antara/REUTERS/Jonathan Ernst/
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Calon petahana dari Partai Republik Donald Trump dan calon presiden Partai Demokrat Joe Biden bakal adu visi dan misi dalam debat perdana Selasa malam waktu setempat (29/9/2020). Tiga debat bakal dilaksanakan sebelum Pilpres Amerika Serikat (AS) 3 November mendatang.

        Debat ini diprediksi akan menjadi adu mulut tersengit antar dua kubu yang sudah sering saling sindir dan ejek sejak kampanye dimulai. Debat ini diharapkan bisa menjadi penentu keputusan para pemilih yang belum punya pilihan.

        Baca Juga: Kemarin Putin dan Trump, Kini Biden Terima Nominasi Perdamaian Nobel

        Sudah ada lebih dari satu juta pemilih yang memberikan hak suara mereka lebih awal. Kini debat perdana memastikan kemana arah dukungan sisa pemilih.

        Reuters memprediksi, debat perdana Trump-Biden bakal menyinggung masalah penanganan Covid-19 yang sudah menewaskan lebih dari 200 ribu orang, pengangguran, masalah rasial hingga penentuan posisi Jaksa Agung.

        Jelang debat, isu mengenai Trump yang sudah lama tidak membayar pajak pun menyeruak. Dia dikabarkan hanya membayar 750 dolar pajak pendapatan pada 2016 dan 2017. Setelah itu, dia absen membayar tanggung jawabnya.

        Dalam debat, Biden juga dituntut untuk meyakinkan pemilih kalau dia memang sosok yang stabil, mampu duduk di Gedung Putih dan mengakhiri kepemimpinan Trump.

        Sejauh ini, hasil jajak pendapat secara nasional meletakkan Biden sebagai capres unggulan. Berdasarkan jajak pendapat Reuters/Ipsos, hanya 9 persen responden yang belum menentukan pilihan.

        "Pemilih ini sudah memutuskan gambaran seperti apa kepemimpinan Trump. Tapi mereka juga belum yakin kepada Joe Biden," ujar ahli strategi Republik Alex Conant.

        "Jika Biden nanti menunjukkan dia tidak semenakutkan itu dan memang mampu, maka ini akan sangat membantunya dalam meraup dukungan," ujar Conant.

        Trump diprediksi bakal mengungkit kebijakan Biden seputar perdagangan, energi dan pajak. Trump juga akan kembali menegaskan bahwa hasil pemilu 3 November nanti bakal dicurangi.

        Sedangkan Biden bakal membahas ketidakbecusan Trump menangani pandemi Covid-19 serta soal Obamacare yang dicabutnya.

        Dalam debat berdurasi 90 menit, Trump dan Biden akan diadu di Case Western Reserve University, Cleveland, Ohio. Ada enam segmen yang memberi kesempatan kepada kedua kandidat untuk memaparkan visi dan misi masing-masing. Setelah itu, keduanya diberi kesempatan untuk mempertanyakan kebijakan lawan mereka.

        Trump diyakini bakal kembali mengungkit masalah kesehatan mental Biden. Pihak Demokrat sudah meminta moderator acara, Chis Wallace dari Fox News, untuk meluruskan ucapan Trump jika dia mengeluarkan klaim dan fakta menyimpang.

        Selagi menanti debat, Trump dan Biden sama-sama sudah membekali diri dengan berbagai informasi dari panitia masing-masing. Kedua sosok ini sudah pernah bertemu dalam debat pilpres 2016. Biden juga pernah ikut dalam debat pilpres melawan Sarah Palin pada 2008 dan Paul Ryan pada 2012.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: