Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ada Kerumunan Massa Habib Rizieq saat Pandemi Covid-19, Kapolri Cuma Mengimbau...

        Ada Kerumunan Massa Habib Rizieq saat Pandemi Covid-19, Kapolri Cuma Mengimbau... Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
        Warta Ekonomi -

        Kapolri Jenderal Idham Azis angkat bicara mengenai kerumunan massa di setiap acara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. Menurutnya, kerumunan di tengah pandemi corona meresahkan banyak masyarakat.

        Lalu, apa yang akan dilakukan korps baju coklat menyikapi hal ini? Idham cuma bisa mengimbau agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan. Idham sama sekali tak bicara soal langkah tegas dan penegakan hukum bagi siapapun yang melanggar protokol kesehatan itu.

        Baca Juga: Prajurit TNI Dihukum Gegara Sambut Kepulangannya, Habib Rizieq: Yeeee, Unyil...

        Idham menggelar konferensi pers di rumah dinasnya, Jalan Patimura, Jakarta Selatan, Sabtu (14/11/2020). Konferensi pers ini menyikapi soal kerumunan massa yang terjadi dalam belakangan hari ini. Dalam acara itu, Idham mengenakan seragam loreng Brimob. Dia didampingi Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono. Dalam paparannya, Idham mengatakan kerumunan massa yang tidak mengindahkan protokol kesehatan telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

        "Seperti yang disampaikan warga maupun beberapa organisasi masyarakat melalui berbagai media," ujarnya.

        Idham mengimbau semua pihak selalu mematuhi protokol kesehatan, yang salah satunya, menghindari kerumunan massa. Dia mengingatkan, pandemi Covid-19 masih terjadi. Data kemarin, virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China itu, telah menginfeksi 463.007 orang di Indonesia dan merenggut nyawa 15.148 orang.

        "Saya imbau agar semua pihak mematuhi protokol kesehatan," pinta eks Kabareskrim itu.

        Hanya dengan disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan, masyarakat akan terhindar dari penularan Covid-19. Karena hanya imbauan, Idham tidak menegaskan terkait penindakan yang akan dilakukan aparat kepolisian jika ditemukan pelanggaran protokol kesehatan di tengah masyarakat. Idham juga tak menyebut secara spesifik kerumunan mana yang dimaksud.

        Apakah hal itu ditujukan untuk massa yang selalu hadiri berbagai aktivitas Rizieq Shihab? Tidak tahu.

        Tapi, memang berbagai kerumunan yang terjadi setelah Rizieq mudik dari Mekkah ini paling sering mendapat sorotan. Kerumunan sudah dimulai saat massa menyemut di Bandara Soetta untuk menjemput bos FPI itu, Selasa (10/11/2020). Kerumunan juga muncul di kediamannya yang juga markas FPI, Petamburan.

        Kamis dan Jumat, Rizieq mulai menghadiri acara-acara keagamaan. Mulai dari Cipayung, Tebet, sampai Megamendung, Bogor. Di setiap acara itu, massa berjubel. Semalam, massa kembali membludak di Petamburan untuk menghadiri pernikahan anak Rizieq dan Maulid Nabi. Saking banyaknya, Petamburan jadi memutih.

        Untuk mencegah penyebaran corona, Satgas Penanganan Covid-19 mengirim 20 ribu masker dan hand sanitizer ke markas FPI di Petamburan. Masker dibagikan para simpatisan FPI. Namun, masih banyak yang tidak memakainya. Kalaupun dipakai, hanya sebatas di dagu. Jarak antar orang pun tidak dijaga. Rapat-rapat. Berhimpitan. Hingga pukul 21.30 WIB, massa masih terus berdatangan.

        Pimpinan Muhammadiyah mengkritik sikap Kapolri yang hanya bicara normatif menyikapi berbagai kerumunan di tengah pandemi itu.

        "Kalau mengimbau, itu pekerjaan Ormas," sindir Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.

        Baca Juga: Kapolri Singgung Kerumunan Massa, PA 212 Langsung Bereaksi

        Harusnya, kata dia, kepolisian selaku aparatur pemerintah, bisa lebih proaktif menyikapi kerumunan yang terjadi. Misalnya, mengadakan musyawarah dan menjelaskan aturan dengan segala konsekuensinya. Muhammadiyah juga ingin korps bhayangkara bertindak secara tegas dan adil terhadap pelanggar protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

        "Penegakkan hukum, jangan cuma dilakukan terhadap rakyat kecil," tegasnya.

        Sebelumnya, Mu'ti meminta pemerintah berani menertibkan kerumunan di setiap acara Rizieq. Dia juga meminta Rizieq memberi contoh kepada pendukungnya agar menaati protokol kesehatan.

        Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menjelaskan alasan pihaknya membagikan 20 ribu masker ke massa yang tadi malam menghadiri pernikahan anaknya Rizieq dan Maulid Nabi di Petamburan. Dia menyebut, bantuan itu diperlukan untuk memastikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dijalankan dengan baik. Satgas, kata dia, bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat.

        "Kami harus melindungi kesehatan masyarakat dan keselamatannya," tutur Wiku.

        Di tempat terpisah, Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo meminta Pemprov DKI Jakarta, khususnya Gubernur Anies Baswedan, menerapkan perda protokol kesehatan. Harus ada sanksi jika terjadi kerumunan.

        "Kami sudah hubungi Wakil Gubernur DKI Jakarta (Riza Patria), dan Gubernur Anies untuk betul-betul bisa menerapkan Perda sebagaimana yang telah tertuang dan dibuat Pemerintah DKI," tegas Doni.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: