Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Perusahaan Raksasa: Citic Group, Konglomerat Investasi Beraset Fantastis Capai USD1,07 T

        Kisah Perusahaan Raksasa: Citic Group, Konglomerat Investasi Beraset Fantastis Capai USD1,07 T Kredit Foto: World Finance 100/Doug Kanter
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Citic Group Corporation adalah perusahaan investasi milik negara China. Konglomerat ini memiliki kantor pusat di Chaoyang, Beijing. 

        Citic adalah perusahaan raksasa peringkat ke-126 versi Fortune Global 500. Pemeringkatan versi Fortune berdasarkan pada total pendapatan perusahaan. 

        Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Dengan Aset USD2,2 T, Freddie Mac Jadi Konglomerat Hipotek Nomor 2 AS

        Di tahun 2020, Citic sukses membukukan pendapatan sebesar 75,11 miliar dolar AS. Catatan ini mengalami kenaikan 6,3 persen dari tahun 2019 yang di angka 70,65 miliar dolar. 

        Hal itu tidak sejalan dengan laba perusahaan yang pada tahun 2020 mengalami penurunan. Citic harus merugi 20 persen, sehingga ia hanya berhasil meraup cuan sebesar 3,64 miliar dolar, jauh dibandingkan tahun 2019 yang berada di angka 4,56 miliar dolar. 

        Uniknya, aset yang dikelola Citik menanjak cukup signifikan dari 986,29 miliar dolar di tahun 2019 menjadi 1,07 triliun dolar tahun ini. Total ekuitas para pemegang sahamnya telah dihargai sebesar 52,16 miliar dolar. Sementara itu, dalam 3 tahun terakhir, peringkat Citic dalam daftar ini terus naik, dari posisi ke-172 di tahun 2016 menjadi 126 tahun ini.

        Citic awalnya merupakan China International Trust Investment Corporation. Sebuah badan usaha negara China yang didirikan tahun 1979. 

        Pemerintah China kemudian mendirikan banyak perusahaan sekitar dekade 1980-an. Kala ini, Citic berada di bawah kepemimpinan Rong Yiren, mantan pengusaha dan politikus pada dekade tersebut. 

        Yiren berasal dari keluarga papan atas yang memiliki sejumlah bisnis di China Daratan. Bisnis keluarganya di sekitar tahun 1950-an banyak dinasionalisasi oleh pemerintah China. 

        Sementara itu, putra Yiren, Larry Yung adalah mantan ketua anak perusahaan Citic yang terdaftar dalam Citic Group. Larry menjadi pengusaha yang berbasis di Hong Kong sejak 1978. Lantas, Larry juga memimpin kantor Hong Kong dan perusahaan Citic Pacific sejak 1986. 

        Grup raksasa ini juga mengakuisisi Ka Wah Bank yang berbasis di Hong Kong pada 1986. Empat tahun kemudian, grup mengambil langkah besar dengan menyerap beberapa anak perusahaan milik negara lain. 

        Karena pengaruh bisnis Citic di Hong Kong relatif besar, pada 1987 perusahaan mengakuisisi 12,5 persen saham maskapai penerbangan Hong Kong Cathay Pacific. Namun Citic baru resmi menjadi anggota perjanjian pemegang saham pada tahun 2006.

        Akuisisi penting lainnya termasuk 38,3 persen saham maskapai Dragonair, dan 20 persen saham Hong Kong Telecom. Citic juga mengakuisisi perusahaan yang terdaftar di Hong Kong dan berganti nama menjadi Citic Pacific pada tahun 1990-an. 

        Sebagian dari aset grup disuntikkan ke perusahaan terbuka sebagai reverse IPO, termasuk saham Cathay Pacific yang disebutkan di atas. Reverse IPO dilakukan secara penuh pada tahun 2014.

        Anak perusahaannya, Citic Pacific, membuat taruhan tidak sah di pasar mata uang asing pada bulan Oktober 2008. Akibatnya, perusahaan ini kehilangan 14,7 miliar dolar HK (1,9 miliar dolar AS, jika dihitung dalam istilah mark-to-market).

        Konsekuensinya Eksekutif senior seperti Financial Controller Chau Chi-Yin dan Direktur Keuangan Grup Leslie Chang mengundurkan diri. Yang terparah harga sahamnya jatuh 55,1 persen setelah dimulainya kembali perdagangan.

        Citic Group menyuntikkan sebagian besar asetnya ke Citic Limited pada tahun 2014. Namun, Citic Guoan Group dikeluarkan, yang direkapitalisasi oleh modal swasta lainnya.

        Citic Group menjual 10 persen saham Citic Limited kepada perusahaan patungan Itochu dan Charoen Pokphand senilai 34,4 miliar dolar AS(4,54 miliar dolar AS) di tahun 2015. Usaha patungan tersebut juga membeli saham preferen konversi baru seharga 45,9 miliar dolar HK (atau 5,9 miliar dolar AS). Transaksi ini juga merupakan akuisisi terbesar di China oleh sebuah perusahaan Jepang, dan investasi terbesar oleh orang asing di sebuah perusahaan milik negara China.

        Citic Limited, di tahun 2014, 58 persennya dimiliki oleh Citic Group dan sisanya dimiliki oleh pemegang saham independen. Ini adalah salah satu perusahaan terbesar di Indeks Hang Seng.

        Untuk pertama kalinya dalam sejarah, investor kecil dan besar memiliki akses langsung ke saham bisnis konglomerat terbesar, paling bergengsi, dan perintis di China melalui Bursa Efek Hong Kong.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Muhammad Syahrianto
        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: