Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Novel Cs Dibelain Jokowi, Presiden Emang Terlalu Baik: Yang Biasa Maki-Maki 'Diem-Diem Bae'

        Novel Cs Dibelain Jokowi, Presiden Emang Terlalu Baik: Yang Biasa Maki-Maki 'Diem-Diem Bae' Kredit Foto: Instagram Jokowi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial, Yusuf Muhammad ikut merespons aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang berujung penonaktifan 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), termasuk Penyidik Novel Baswedan.

        Menurut dia, Presiden Jokowi terlalu baik dalam menyikapi polemin ini. Karena itu, pihaknya pun menyindir orang-orang yang biasanya memaki Jokowi kini justru membagikan dan menyukai pernyataan Presiden. Baca Juga: Jokowi Turun Tangan, Pimpinan KPK Langsung Melunak, Mas Novel Cs Nggak Jadi Dibungkus?

        "Presiden Jokowi memang terlau baik. Sekarang gerombolan kadroen banyak yang share dan like statemen Presiden. Padahal biasanya maki-maki," cuitnya dalam akun Twitternya, @yusuf_dumdum, dilihat, Selasa (18/5/2021).

        Lanjutnya, ia pun juga menyinggung para Social Justice Warrior (SJW) yang seakan masih malu-malu untuk mengambil sikap terkait pernyataan Kepala Negara.

        Baca Juga: Aksi Wali Kota Bobby Sang Menantu Jokowi yang Bikin Kaget, Ditegur Gubernur hingga Pecat Anak Buah

        "Sementara SJW nampaknya malu-mau, masih mengamati situasi antara mau dukung statemen Presiden atau tidak," katanya.

        Diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan alih status pegawai KPK sebagai ASN diniatkan agar semangat pemberantasan korupsi lebih baik. Perihal kontroversi tes wawasan kebangsaan atau TWK, Jokowi meminta hal itu tidak untuk pemberhentian para pegawai KPK.

        “Hasil tes wawasan kebangsaan terhadap pegawai KPK hendaknya menjadi masukan untuk langkah-langkah perbaikan KPK baik terhadap individu-individu maupun institusi KPK dan tidak serta merta dijadikan dasar untuk memberhentikan 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos tes,” ucap Jokowi.

        Baca Juga: Novel Baswedan Cs Bakal Labrak Pimpinan KPK

        “Kalau dianggap ada kekurangan, saya berpendapat masih ada peluang untuk memperbaiki melalui pendidikan kedinasan tentang wawasan kebangsaan dan perlu segera dilakukan langkah-langkah perbaikan pada level individual maupun organisasi,” imbuhnya.

        Jokowi mengaku sependapat dengan pertimbangan Mahkamah Konstitusi (MK), yaitu agar proses alih status ini tidak merugikan pegawai KPK. Dia meminta pimpinan KPK dan pihak terkait merancang skenario bagi 75 pegawai KPK ini.

        “Saya minta kepada para pihak yang terkait khususnya Pimpinan KPK, Menteri PAN RB, dan juga Kepala BKN untuk merancang tindak lanjut bagi 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lulus tes dengan prinsip-prinsip sebagaimana yang saya sampaikan tadi,” pungkasnya.

        Adapun, Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap, mendukung penuh sikap Presiden Jokowi terkait 75 pegawai KPK yang tidak lulus TKW.

        Menurut dia, sikap tegas Jokowi merupakan sikap presiden yang tetap menjaga semangat pemberantasan korupsi.

        "Alhamdulillah terima kasih, Pak Presiden Jokowi menjaga semangat pemberantasan korupsi dan tidak membiarkan KPK diperlemah," ucap Yudi yang termasuk pegawai yang tidak lolos TKW.

        Ia pun mengaku mendukung segala bentuk perintah Presiden Jokowi dalam peralihan pegawai KPK menjadi ASN.

        "Kami mendukung penuh perintah Bapak terkait alih status pegawai KPK," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: