Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengaruh Amerika Turun, China Ambil Kesempatan Dekati ASEAN Perkuat Kerja Sama Vaksin

        Pengaruh Amerika Turun, China Ambil Kesempatan Dekati ASEAN Perkuat Kerja Sama Vaksin Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Australia dan Amerika Serikat sudah berjanji memberikan bantuan vaksinasi COVID-19 kepada negara-negara Asia Tenggara.

        Namun dengan meningkatnya penularan terbaru di kawasan Asia Tenggara akhir-akhir ini, ASEAN sekarang lebih berpaling ke China untuk mendapatkan bantuan segera.

        Baca Juga: Pemerintah Pastikan Kelompok Usia Diatas 18 Tahun Akan Menerima Vaksin

        Pekan ini, para menlu ASEAN bertemu dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi di kota Chongqing di saat angka penularan semakin tinggi, sehingga ketergantungan akan vaksin dari China juga semakin meningkat bagi banyak negara di kawasan, termasuk Indonesia.

        Pertemuan ini terjadi sangat berbeda dengan pertemuan antara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken dengan para diplomat ASEAN bulan lalu yang tidak dapat terwujud karena masalah teknis.

        "Fakta bahwa kedua belah pihak setuju bertemu tatap muka antar para menlu meski ada situasi COVID-19 yang masih buruk menunjukkan setiap negara mementingkan dan berharap banyak dari hubungan China-ASEAN dalam situasi baru," kata juru bicara Kemenlu China Wang Wenbin.

        Masalah internet menjadi sebab gagalnya pertemuan online di akhir Mei, yang merupakan pertemuan Menlu Blinken pertama dengan kalangan ASEAN, yang juga saat itu Menlu Blinken sedang dalam perjalanan udara ke Israel.

        Beberapa laporan media mengutip sumber diplomatik mengatakan Menlu Blinken membuat para pemimpin ASEAN harus menunggu selama 45 menit.

        Hubungan Amerika Serikat dengan kawasan ASEAN memburuk selama pemerintahan presiden Donald Trump yang menolak menghadiri KTT ASEAN selama tiga tahun berturut-turut, bahkan di tahun 2020 ketika forum dilakukan lewat online.

        "Masalah teknis dalam pertemuan Menlu Blinken dengan pemimpin ASEAN semakin memperkuat sentimen di ASEAN yang merasa ditelantarkan oleh Amerika Serikat yang sudah ada sebelumnya." kata seorang pengamat politik dari Malaysia, Ivy Kwek.

        Departemen Luar Negeri Amerika Serikat tidak memberikan jawaban atas pertanyaan ABC mengapa pertemuan dengan Menlu Blinken tidak terlaksana.

        ASEAN berterimakasih atas bantuan vaksin China

        Gagalnya pertemuan para Menlu ASEAN dengan diplomat AS ini terjadi di saat Beijing mengirimkan jutaan tambahan dosis vaksin ke Asia Tenggara yang sedang menghadapi peningkatan penularan karena varian baru virus corona.

        Gagalnya pertemuan para Menlu ASEAN dengan diplomat AS ini terjadi di saat Beijing mengirimkan jutaan tambahan dosis vaksin ke Asia Tenggara yang sedang menghadapi peningkatan penularan karena varian baru virus corona.

        Pernyataan bersama yang dikeluarkan mengatakan ASEAN "sangat menghargai pengiriman vaksin oleh China" dan kedua belah pihak "setuju memperluas kerjasama vaksin".

        Pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyetujui penggunaan vaksin Sinovac, yang sekarang bisa didistribusikan ke seluruh dunia lewat skema COVAX.

        Bulan lalu, WHO sudah menyetujui vaksin buatan China lainya Sinopharm.

        Skema COVAX adalah untuk membantu pengiriman vaksin kepada negara-negara berpenghasilan rendah, termasuk di Asia Tenggara, yang menghadapi masalah pasokan vaksin, khususnya karena berkurangnya ekspor vaksin dari India.

        Amerika Serikat baru saja memberikan rincian rencana untuk memberikan 80 juta vaksin ke seluruh dunia termasuk ke Asia Tenggara, mulai akhir Juni.

        Sekitar 75 persen dari 80 juta dosis vaksin itu akan didistribusikan lewat program COVAX.

        Amerika Serikat sudah memberikan bantuan kepada Taiwan, yang menolak vaksin dari China, dan juga sekarang sedang menghadapi peningkatan kasus COVID-19.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: