Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nah Lho... Presiden Jokowi Kembali Menerima Desakan, Ternyata Gara-Gara...

        Nah Lho... Presiden Jokowi Kembali Menerima Desakan, Ternyata Gara-Gara... Kredit Foto: Instagram/Joko Widodo
        Warta Ekonomi -

        Pengamat politik Perludem Fadli Ramadhanil memberi tanggapan terkait Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang menetapkan Tim Seleksi Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum atau Timsel KPU.

        Tim tersebut dinilai telah didominasi oleh orang lingkar Istana dan pendukung Jokowi sehingga kurang independen. Baca Juga: Dari Panama, Paradise hingga Pandora Papers, ICW Bilang Jokowi Gak Serius Tindaklanjuti Menterinya

        "Salah satu hal mendasar yang didesak oleh publik sejak awal untuk Timsel KPU atau Bawaslu ini adalah independensi," ujar Fadil, Rabu (13/10).

        Ia mendesak orang-orang yang dipilih menjadi timsel memiliki integritas, netral, dan tidak punya potensi konflik kepentingan dengan peserta atau calon peserta pemilu.

        Baca Juga: Refly Buka Rahasia: Jokowi Lebih Mendukung Ganjar Ketimbang Puan

        "Pak Presiden telah mengabaikan prinsip netralitas, dan potensi konflik kepentingan dalam komposisi timsel dengan adanya mantan tim sukses pasangan calon presiden," tururnya.

        Di sisi lain, Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto mengatakan bahwa Timsel KPU bentukan Jokowi ini memiliki judul besar yakni The All President Man atau orang dalam presiden.

        Menurut dia, memang tidak ada aturan yang dilanggar oleh Jokowi.

        Hanya saja, imbuhnya, seharusnya Presiden Jokowi memberikan kesempatan pada orang-orang yang independen.

        "Hal tersebut merupakan upaya untuk menghasilkan pemilu yang jurdil. Harapan kita dari pemilu tersebut, bergulir untuk suksesi kepemimpinan nasional baik itu di legislatif atau pun pilpres," katanya.

        Ia juga sangat berharap pemilu yang bersih akan menghasilkan personal yang memiliki integritas, kapabilitas mumpuni, dan amanah.

        "Karena, hal ini akan melalui peristiwa politik yang mestinya bisa sakral dan dipilih langsung oleh rakyat Indonesia. Semoga Timsel tersebut bisa bekerja profesional disaat konflik kepentingan sulit dihindari oleh mereka," jelasnya. 

        Simak video menarik berikut:

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: