Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tegas Taiwan Ogah di Bawah Kaki China, tapi Enggan Terlibat Adu Kekuatan Militer

        Tegas Taiwan Ogah di Bawah Kaki China, tapi Enggan Terlibat Adu Kekuatan Militer Kredit Foto: CNN
        Warta Ekonomi, Taipei -

        Taiwan tidak berusaha untuk terlibat dalam perlombaan senjata dengan China tetapi perlu mempertahankan diri dan tidak tunduk pada tekanan.

        Pernyataan itu dikeluarkan kementerian pertahanan negara itu dalam sebuah laporan kepada parlemen pada hari Rabu (27/10/20210)

        Baca Juga: Anak Buah Biden Desak Semua Negara Anggota PBB Mendukung Taiwan, Ternyata Eh Ternyata...

        Ketegangan antara Taiwan dan China, yang mengeklaim pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai wilayahnya sendiri, telah meningkat selama setahun terakhir.

        Hel tersebut ditandai dengan manuver Beijing meningkatkan tekanan militer dan politiknya untuk memaksa Taipei menerima kedaulatan China.

        Itu termasuk misi berulang oleh pesawat tempur China di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, atau ADIZ, yang mencakup area yang lebih luas daripada wilayah udara teritorial Taiwan.

        China berada di tengah program modernisasi militer, membangun kapal induk baru dan pesawat tempur siluman. Sementara Taiwan juga meningkatkan pengeluaran militer, terutama untuk mengembangkan rudal dan kapal selam baru.

        Dalam laporannya kepada parlemen, Kementerian Pertahanan Taiwan menggambarkan situasi di Selat Taiwan yang memisahkannya dari tetangga raksasanya sebagai "parah dan tidak stabil".

        Taiwan juga menyebut tindakan militer China sebagai "provokasi".

        "Taiwan tidak akan terlibat dalam perlombaan senjata dengan militer Komunis China dan tidak akan mencari konfrontasi militer, berharap untuk hidup berdampingan secara damai di selat itu," kata kementerian pertahanan.

        Namun Taiwan menegaskan bahwa kawasan itu siap untuk menghadapi ancaman “Komunis China”.

        Baca Juga: Bekas Wakil Direktur CIA Lihat Permainan China atas Taiwan Mungkin Menyerupai Taktik Perang Hibrida

        "Kami akan melakukan yang terbaik untuk mempertahankan kedaulatan negara kami dan tidak akan pernah menyerah di bawah tekanan."

        Apa yang disebutn kementerian iu sebagai  "konfrontasi" antara Taiwan dan China akan "sulit diatasi dalam jangka pendek".

        Militer akan berusaha untuk mengasah kemampuannya untuk memantau pesawat dan kapal China sehingga dapat bereaksi lebih awal.

        Taiwan mengatakan akan bertukar intelijen dengan negara asing sehingga dapat sepenuhnya mengetahui situasi keamanan regional.

        Berbicara sebelumnya pada hari Rabu di Beijing, seorang juru bicara pemerintah China menegaskan kembali tekad mereka untuk mencegah kemerdekaan formal Taiwan.

        Negeri Tirai Bambu juga mengatakan  akan membawa pulau itu di bawah kekuasaan China, sebaiknya secara damai.

        Baca Juga: Habis Biden Bilang Amerika Siap Bela Taiwan dari Serangan, China Katakan Tidak Ada...

        Tetapi Ma Xiaoguang, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, menambahkan: "Kami tidak berjanji untuk meninggalkan penggunaan kekuatan dan mencadangkan opsi untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan".

        Taiwan yang diperintah secara demokratis mengatakan mereka adalah negara merdeka dan akan membela diri jika diserang.

        Ketegangan telah memicu kekhawatiran internasional akan konflik yang dapat mengadu domba Amerika Serikat dan sekutunya melawan China.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: