Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wajib Waspada! Kolesterol Tinggi Banyak yang Tak Bergejala

        Wajib Waspada! Kolesterol Tinggi Banyak yang Tak Bergejala Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi -

        Waspadalah! Penelitian menyebut kolesterol tinggi banyak yang tak bergejala. Bila tak diperhatikan, ini bisa bawa petaka.

        Selain dari makanan, kolesterol juga diproduksi di tubuh tepatnya dalam organ liver atau hati.

        Sebenarnya, kolesterol bukan hanya soal penyakit. Perlu dipahami, kolesterol pada faktanya adalah lemak yang dapat ditemukan di dalam tubuh kita.

        Baca Juga: Jangan Sembarangan Minum, Ini Minuman saat Sarapan yang Baik Dikonsumsi untuk Penderita Diabetes

        Kolesterol akan dibantu untuk beredar dalam tubuh melalui protein transport (lipoprotein), yakni high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik dan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.

        Kolesterol bahkan dibutuhkan dalam tubuh, asalkan kadarnya masih dalam batas normal.

        Saat tubuh terasa pegal, kaku, dan mudah kesemutan, banyak orang mengasumsikan rasa tidak nyaman tersebut dengan penyakit kolesterol.

        Umumnya, semakin tinggi kadar HDL, semakin bagus untuk tubuh.

        Baca Juga: Alat Kelamin Sering Gatal? Duh… Ngeri Banget! Bisa Jadi Pertanda Diabetes, Kok Bisa?

        Sebaliknya, semakin tinggi kadar LDL, semakin tidak bagus untuk tubuh. Kadar kolestrol normal yang dibutuhkan tubuh sebagai berikut:

        • Kadar kolesterol total yang normal:
        • Kadar optimal LDL:
        • Kadar optimal HDL: > 60 mg/dL.
        • Kadar trigliserida normal:

        Sementara itu, apabila kadar LDL dan trigliserida tinggi dapat menimbulkan bahaya kesehatan, seperti penyempitan pembuluh darah yang berisiko menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya.

        Jangan lupa, tubuh kita membutuhkan kolesterol untuk beberapa hal sebagai berikut.

        Pelindung sel-sel dalam tubuh. Salah satu lapisan luar sel tubuh manusia dibuat oleh kolesterol untuk melindungi sel-sel tubuh kita.

        Baca Juga: Ya Ampun! Penderita Diabetes Nggak Boleh Makan Ketupat, Duh… Kata Siapa? Pahami Dulu Hal Ini

        Pembentuk hormon, seperti hormon steroid dan kortisol.

        Membantu produksi vitamin D, karena cadangan vitamin D di kulit mengandung kolesterol.

        Nantinya, vitamin ini akan diaktifkan oleh paparan sinar matahari menjadi vitamin D aktif.

        Komponen pembentuk asam empedu dalam tubuh.

        Komponen yang dibutuhkan untuk transfer atau sambungan koneksi antar sel saraf di otak.

        Pada umumnya, gejala khas kolesterol itu tidak ada. Namun, gejala muncul dari manifestasi klinis yang merupakan komplikasi kolesterol tinggi, seperti penyakit jantung atau stroke.

        Baca Juga: Wah... Camilan Ini Ternyata Mampu Turunkan Tekanan Darah Tinggi

        Sedangkan pada kondisi trigliserida yang sangat tinggi, seseorang bisa mengalami:

        • Pankreatitis akut atau peradangan pankreas
        • Kesemutan
        • Gangguan kesadaran
        • Pembuluh darah di retina berubah warna (Lipemia retinalis)
        • Plasma darah berubah menjadi seperti susu.

        Sedangkan pada kondisi LDL tinggi, seseorang dapat mengalami Xanthelasma atau timbunan lemak di area:

        • Kelopak mata
        • Siku
        • Lutut
        • Tendon achilles.

        Faktor risiko kolesterol tinggi

        Faktor risiko orang yang mengalami gangguan kolesterol (Dislipidemia), termasuk kolesterol tinggi dapat disebabkan karena beberapa hal berikut:

        Baca Juga: Jika Kuku Kaki Anda Menguning dan Rontok Maka Perlu Waspada, Ngeri Banget… Bisa Jadi Diabetes!

        • Perokok
        • Diabetes
        • Hipertensi
        • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner, atau kolesterol tinggi
        • Penyakit ginjal kronik
        • Peradangan kronik
        • Obesitas
        • Usia (laki-laki di atas 40 tahun atau wanita di atas 50 tahun atau sudah menopause).

        Untuk Bunda yang memiliki faktor risiko di atas, perlu segera melakukan skrining pemeriksaan kolesterol.

        Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perlu atau tidaknya tindakan pengobatan lanjutan.

        Apabila kolesterol total >240 mg/dL, maka dikatakan kolesterol tinggi. Sedangkan, LDL tinggi bernilai >160 mg/dL dan trigliserida tinggi adalah >200 mg/dL.

        Sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami beberapa kondisi di bawah ini.

        Baca Juga: Duh Waduh… Ini Alasan Mengapa Mi Instan Tidak Baik untuk Penderita Diabetes

        1. Hasil pemeriksaan kolesterol tinggi

        Bila hasil pemeriksaan kolesterol tinggi dan tak ada keluhan, tetap perlu konsultasi ke dokter.

        Intervensi atau penanganan yang tepat diperlukan untuk mencari faktor risiko dan mencegah komplikasi, seperti penyakit jantung atau stroke.

        Dokter biasanya akan melakukan evaluasi untuk mencegah komplikasi tersebut. Salah satunya dengan mengubah gaya hidup.

        2. Muncul keluhan

        Perlu ke dokter bila muncul keluhan apa pun terkait dengan jantung atau kemungkinan sakit stroke.

        Keluhan sakit jantung dapat ditandai dengan nyeri dada, sementara pada stroke akan muncul tanda kelemahan di sisi sebelah tubuh atau bicara pelo yang muncul secara tiba-tiba. (*)

        Baca Juga: Apa Benar Jambu Biji Bermanfaat untuk Penderita Diabetes? Ternyata…

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: