Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Punya Utang Lebih dari Rp4.000 T, Pendiri Evergrande Jual Saham Rp4,9 T demi Bayar Utang

        Punya Utang Lebih dari Rp4.000 T, Pendiri Evergrande Jual Saham Rp4,9 T demi Bayar Utang Kredit Foto: Twitter/QuickTake
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pendiri China Evergrande Group, Hui Ka Yan memangkas sejumlah sahamnya di perusahaan untuk pertama kalinya sejak go public pada 2009. Hal ini dilakukan Hui untuk membantu mencegah default perusahaannya yang dijuluki pengembang paling berutang di dunia.

        Hui menjual 1,2 miliar saham Evergrande setara dengan USD344 juta (Rp4,9 triliun) pada hari Kamis kemarin, menurut pengajuan ke Bursa Efek Hong Kong. Jumlah ini mengurangi sahamnya bersama dengan istrinya menjadi 67,87% dari 76,96%.

        Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Senin (29/11/21) sebagaimana diketahui, regulator China telah mendesak Hui untuk menggunakan kekayaannya sendiri demi menopang keuangan kerajaan propertinya.

        Baca Juga: Pendiri Evergrande Jual Aset Pribadi Rp15,6 Triliun untuk Bayar Utang Perusahaan

        Evergrande Group memiliki utang lebih dari USD300 miliar (Rp4.304 triliun). Sejauh ini, Hui telah menyuntikkan lebih dari USD1 miliar (Rp14,2 triliun) ke Evergrande sejak Juli, terutama dengan melepaskan aset pribadi dan menjaminkan sahamnya.

        Hui menjual saham rata-rata masing-masing HK$2,23, menurut pengajuan tersebut. Itu adalah diskon 20% dari harga penutupan pada hari Rabu.

        Saham Evergrande ditutup 10% lebih rendah pada HK$2,50 pada hari Jumat sebelum pengajuan dilakukan, menjadikan penurunan tahun ini menjadi 83%.

        Laporan ini membantu menjelaskan serangkaian transfer saham Evergrande besar di Sistem Kliring dan Penyelesaian Pusat Hong Kong yang telah menggelitik minat para pedagang selama seminggu terakhir.

        Munculnya posisi saham 2,8 miliar dalam sistem kliring Jumat lalu telah memicu spekulasi bahwa Hui mungkin bersiap untuk mentransfer kepemilikan atau menjaminkan saham sebagai jaminan pinjaman.

        Uang kertas dolar perusahaan yang jatuh tempo Maret 2022 diperdagangkan sekitar 33 sen dolar pada hari Jumat.

        Untuk diketahui, Evergrande memiliki bisnis mulai dari kendaraan listrik hingga air minum kemasan. Mereka telah menjual aset untuk mengumpulkan uang karena regulator menekan pengaruh di industri properti.

        Perusahaan sepakat pekan lalu untuk membuang semua sisa sahamnya di bisnis internet HengTen Networks Group Ltd. Selain itu,  stadion sepak bolanya telah diambil alih oleh badan pemerintah untuk dijual.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: