Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pakai Panel Surya, Pemkab Gianyar Resmikan Pasar Tradisional Termegah di Indonesia

        Pakai Panel Surya, Pemkab Gianyar Resmikan Pasar Tradisional Termegah di Indonesia Kredit Foto: Pemkab Gianyar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar meresmikan pasar rakyat termegah di Indonesia. Pembukaan Pasar Rakyat tersebut pun sekaligus peresmian kantor Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Gianyar, Gedung Ayodya di RSUD Sanjiwani serta pengukuhan Sekar Pucuk Bang sebagai maskot kota Gianyar.

        “Saya disini mewakili masyarakat Gianyar, mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah mencapai titik ini. Saya pun ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dan berkolaborasi dalam terwujudnya program ini. Saya sebagai kepala daerah dengan bangga memperkenalkan pasar tradisional termegah di Indonesia kepada seluruh wisatawan nusantara dan mancangera,” tutur Bupati Gianyar I Made Mahayastra dalam sambutannya, Sabtu (18/12/2021).

        Baca Juga: Dongkrak Bisnis Unggulan Daerah, Askrindo Syariah Gelar Literasi Penjaminan di Aceh

        Pasar Umum Gianyar dibangun pada tahun 1771 dan setelah dilakukan revitalisasi, Pasar Gianyar mampu menampung 1643 Unit pedagang di Los, 95 unit pedangan di Kios, dan 143 unit Toko.

        “Ini adalah pasar tradisional termegah di Indonesia. Tidak ada kepala daerah yang berani membangun pasar dengan anggaran 250 Miliar. Alasannya karena pasar tidak akan menghasilkan apapun, secara hitung-hitungan pasar tradisional tidak akan menambah PAD secara signifikan, namun di Gianyar banyak masyarakat yang menyambung hidup pada aktifitas jual beli di pasar ini, jadi kesejahteraan masyarakatlah yang harus saya prioritaskan," papar Bupati Mahayastra.

        Pembangunan Pasar Tradisional Gianyar dirancang dengan konsep energi bersih ramah lingkungan yaitu menggunakan panel surya, dan dilarang menggunakan kantong belanja berbahan plastik. Pembeli harus membawa tas belanja sendiri dengan bahan non plastik. Hal ini sesuai dengan peraturan Gubernur Bali nomor 45 tahun 2020 tentang penggunaan energi bersih dari hulu sampai Hilir

        “Pembangunan sudah sesuai dengan peraturan Gubernur Bali tentang energi bersih dari hulu hinga hilir dan kami pun sudah menggunakan huruf (aksara) Bali di atas tulisan huruf latin. Jadi selain mensejahterakan rakyat, pasar ini pun sekaligus melestarikan budaya. Saya ingin citra pasar tradisional yang terkesan kotor, bau, panas dan semerawut bias hilang. Saya jamin pasar tradisional ini bersih, wangi, sejuk dan aman. Pasar ini bisa bersaing dengan pasar atau toko swalayan moden milik swatsa di luar sana," ujar Bupati Mahayastra.

        Pasar Tradisional ini akan mulai beroperasi pada 2022 dan akan menjadi destinasi wisata belanja baru, wisatawan nusantara dan asing bisa belanja barang kebutuhannya atau sekedar membeli oleh oleh khas Gianyar.

        “Terimakasih kepada seluruh pedagang yang rela direlokasi sementara, sehingga yang mungkin terganggu karena ada pembangunan. Namun memang begitu harus ada pengorbanan untuk pembangunan yang lebih baik. Untuk itu saya mohon maaf dan terimakasih atas pengorbanannya. Dalam pengundian posisi kios, los dan toko nanti akan dilakukan dengan seadil-adilnya kepada seluruh pedagang," ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: