Sekjen DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Rino Afrino, mengatakan bahwa petani dituntut beradaptasi dan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mendukung kegiatan di perkebunan sawit.
"Petani sekarang ini khususnya generasi milenial harus adaptif terhadap digitalisasi dan teknologi. Semua pekerjaan dan kegiatan dimudahkan," ujar Rino, melansir laman Majalah Sawit Indonesia, Jumat (24/12).
Baca Juga: Peran Sawit Menyehatkan Kehidupan Manusia di Ekosistem
Lebih lanjut dikatakan Rino, petani mulai memanfaatkan penggunaan digitalisasi seperti pemetaan lahan, rekomendasi pemupukan, dan sensus pokok sawit. "Kami juga menggunakan teknologi GIS untuk mengukur luas kebun by koordinat. Karena mulai ada isu kebun harus clear and clean," jelasnya.
Disampaikan Rino, Apkasindo telah bekerja sama dengan IPB University dan Pupuk Kaltim untuk melakukan kajian pemupukan presisi dengan pemakaian satelit, yaitu PreciPalm. Tujuannya adalah untuk mengetahui unsur hara di tanah sehingga pengaplikasian pupuk sesuai dosis yang tepat.
Saat ini, imbuh Rino, sejumlah petani juga sudah terbiasa memakai pesawat nir awak atau drone untuk mengamati dan mengawasi perkebunan sawitnya. "Petani telah dilatih pakai drone sehingga mereka tidak perlu jalan kaki. Kondisi kebun dan pengawasan hama dapat dipantau baik. Ini penting sekali karena menjadi kunci produktivitas," jelasnya.
Disampaikan Rino, era baru ini mendorong para pelaku sawit untuk mulai beradaptasi dalam teknologi digital sehingga dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing. "Petani sawit generasi kedua telah siap dengan kemajuan teknologi sekarang," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum