Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harus Waspada, Diabetes Bisa Sebabkan Pikun, Kata Siapa? Ini Penjelasannya

        Harus Waspada, Diabetes Bisa Sebabkan Pikun, Kata Siapa? Ini Penjelasannya Kredit Foto: Pexels/PhotoMIX Company
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Diabetes yang merujuk pada insulin yang tidak dapat lagi bekerja sebagai mana mestinya sehingga gula yang seharusnya menjadi energi malah menumpuk dan menimbulkan berbagai macam masalah, selama ini mungkin orang mengetahui hanya sebatas berdampak pada organ yang berdampingan dengan pakreas.

        Masalah jantung dan ginjal adalah dua hal atau komplikasi yang banyak orang ketahui tentang diabetes. Tetapi lagi memang tidak salah jika peyakit atau kondisi diabetes ini mendapat julukan ‘Gerbang Penyakit Kronis’ karena ternyata masalah yang disebabkan karena diabetes ternyata lebih kompleks.

        Diabetes juga dianggap berperan besar terhadap kualitas memori seseorang atau umum di Indonesia dikenal dengan pikun. Bagaimana penjelasannya?

        Agar lebih jelas, harus dipahami bahwa istilah pikun ternyata memiliki keterkaitan dengan Alzheimer khususnya kondisi demensia. Mengutip laman Alzheimer’s Indonesia, dijelaskan bahwa istilah yang paling dekat dengan demensia memang adalah pikun.

        Baca Juga: Pengidap Diabetes Wajib Tahu, Kombinasi Dua Langkah Ini Ampuh Membantu Menurunkan Gula Darah

        Pikun biasanya identik dengan gangguan daya ingat. Namun, demensia tidak terbatas pada gangguan daya ingat saja. Penurunan fungsi kognitif/fungsi pikir yang terjadi akhirnya dapat pula menyebabkan gangguan membuat perencanaan dan keputusan, gangguan berbahasa, gangguan otak dalam memproses sinyal visual yang ditangkap oleh mata, dll.

        Dengan memahami konsep atau penjelasan tersebut, maka kini kita bisa mengambil “benang merah’ antara keterkaitan diabetes dan pikun atau demensia-alzheimer.

        Diabetes dan Demensia

        Melansir laman Harvard Public Health Publishing Medical School, Studi yang lebih baru menunjukkan bahwa diabetes juga meningkatkan risiko demensia. Apa yang sebelumnya belum diselidiki, bagaimanapun, adalah apakah usia onset diabetes membuat perbedaan dalam risiko Anda terkena demensia.

        Ada beberapa alasan mengapa diabetes tipe 2 selama bertahun-tahun dapat menyebabkan demensia. Salah satu alasannya terkait dengan efek diabetes pada jantung, karena kesehatan jantung terkait dengan kesehatan otak.

        Penyakit jantung dan tekanan darah tinggi keduanya terkait dengan stroke yang, pada gilirannya, dapat menyebabkan demensia. Namun, stroke tampaknya bukan jawaban yang lengkap, karena beberapa penelitian menemukan bahwa diabetes menyebabkan peningkatan risiko demensia bahkan ketika stroke dikendalikan.

        Faktor lain berkaitan dengan kondisi hipoglikemia yang sering terjadi pada diabetes. Meskipun kontrol ketat gula darah telah terbukti mengurangi risiko jangka panjang penyakit jantung dan stroke, kontrol ketat juga dapat menyebabkan hipoglikemia, kehilangan memori, dan demensia.

        Di sini, alasannya mungkin karena gula darah rendah diketahui merusak hippocampus yang merupakan pusat memori otak.

        Salah satu hipotesis yang lebih menarik adalah bahwa diabetes secara langsung menyebabkan penyakit Alzheimer. Memang, penyakit Alzheimer bahkan disebut "diabetes tipe 3" karena fitur molekuler dan seluler yang sama di antara diabetes dan Alzheimer.

        Baca Juga: Waspada! Tanda Diabetes Sangat Bisa Terlihat dari Masalah Penglihatan Anda, Kok Bisa?

        Misalnya, insulin memainkan peran penting dalam pembentukan plak amiloid, dan insulin juga terlibat dalam fosforilasi tau, yang menyebabkan kusut neurofibrillary. Dengan kata lain, sementara resistensi insulin dalam tubuh dapat menyebabkan diabetes tipe 2, resistensi insulin di otak dapat menyebabkan plak dan kusut penyakit Alzheimer.

        Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa kondisi pikun pada seseorang tentu terkait dengan kesehatan otak mereka. Demensia ataupun alzheimer yang memang menyasar pada kesehatan otak jelas meyebabkan seseorang memiliki memori yang kurag berkualitas.

        Kaitan antara diabetes dengan alzheimer ataupun demensia menunjukkan bahwa pikun sangat mungkin terjadi (lebih cepat) pada penderita diabetes.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: