Tercatat Stabil! Mendag Pantau Langsung Harga Bapok di Pasar Kasih Naikoten Kupang
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali memantau secara langsung harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok (bapok), kali ini pemantauan dilakukan di Pasar Kasih Naikoten, Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (30/7/2022). Perkembangan harga di Pasar Kasih Naikoten menunjukkan, sejumlah harga komoditas tercatat stabil.
“Berdasarkan pantauan hari ini, harga daging sapi di Pasar Kasih Naikoten sebesar Rp110.000/kg atau lebih murah daripada di daerah lain di Indonesia. Daging ayam Rp45.000/kg, sedikit lebih tinggi daripada di Jawa yang Rp40.000/kg. Harga minyak goreng curah sama seperti di Jawa, yaitu Rp14.000/liter. Adapun bapok secara umum cukup stabil,” kata Mendag Zulhas yang didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto, mengutip sebagaimana dalam rilisnya.
Baca Juga: Soroti Hasil Diskusi Jokowi dan Beijing, Zulkifli Hasan Punya Kabar Baik, Semua Pasti Senang!
Mendag menambahkan, bawang merah dan cabai sudah mulai panen sehingga ketersediaan stabil. Bawang merah Rp45.000/kg atau sedikit lebih tinggi daripada di Jawa. Cabai sudah turun ke harga Rp80.000/kg.
Pasar Kasih Naikoten dikelola Pemerintah Kota Kupang dan menempati lahan seluas 1.250 m2. Pasar tersebut memiliki 200 unit los dan 100 unit kios yang mampu menampung lebih dari 400 pedagang.
Mendag Zulhas menegaskan, Kementerian Perdagangan terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang kebutuhanan pokok secara harian melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) di 216 pasar 90 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Per 29 Juli 2022, dibandingkan bulan lalu, harga beberapa komoditas stabil, seperti beras premium, daging sapi, telur ayam ras, kedelai, bawang putih, dan tepung terigu.
Sementara itu, beberapa harga komoditas mengalami penurunan, seperti minyak goreng curah turun 8,86 persen menjadi Rp14.400/liter, minyak goreng kemasan sederhana turun 13,96 persen menjadi Rp19.100/liter, minyak goreng kemasan premium turun 7,51 persen menjadi Rp23.400/liter.
Selanjutnya, cabai rawit merah turun 23,5 persen menjadi Rp72.600/kg, cabai merah keriting turun 6,06 persen menjadi Rp 69.800/kg, cabai merah besar turun 0,98 persen menjadi Rp70.600/kg, dan bawang merah turun 13,10 persen menjadi Rp 52.400/kg.
Per 29 Juli 2022, sebanyak 91 perusahaan telah mendapatkan persetujuan penggunaan merek MINYAKITA dari Kementerian Perdagangan dan akan terus bertambah mengingat animo perusahaan terhadap pelaksanaan program ini yang baik.
“Kementerian Perdagangan optimistis bahwa MINYAKITA akan meningkatkan jangkauan Program MGCR dan memperkuat mitra pengecer Pelaku Usaha Jasa Logistik dan Eceran (PUJLE) di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Mendag.
Berdasarkan pantauan harian SP2KP, harga minyak goreng curah secara rata-rata nasional sebesar Rp14.400/liter atau turun 8,86 persen jika dibandingkan bulan lalu. Rata-rata harga minyak goreng curah di pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan sudah sesuai HET Rp14.000/liter, bahkan untuk Pulau Jawa dan Bali sudah mencapai Rp12.979/liter.
Baca Juga: Terjun Langsung Awasi Pasar di Banten, Zulkifli Hasan: Harga Bapok Tunjukkan Tren Penurunan
Sementara di provinsi lain, sudah menunjukkan tren penurunan dengan rincian rata-rata harga untuk wilayah Sulawesi Rp14.919/liter, Nusa Tenggara Rp16.125/liter, serta Maluku dan Papua Rp18.940/liter.
Mendag memantau secara intensif harga minyak goreng yang masih tinggi di luar Jawa-Bali untuk memastikan implementasi kebijakannya di seluruh Indonesia.
“Harga minyak goreng curah di wilayah selain pulau Jawa-Bali dan Sumatra masih belum sesuai HET. Hal itu menggambarkan tantangan logistik dalam pendistribusian MGCR,” ungkap Mendag.
Mendag menambahkan, dalam kurun waktu sebulan, diharapkan program sudah menjangkau terutama wilayah Indonesia Timur sehingga HET minyak goreng curah di seluruh Indonesia dapat segera tercapai.
Di NTT, tercatat 27 titk PUJLE yang seluruhnya merupakan titik Gurih (Indomarco). Sementara di Kota Kupang sendiri, terdapat 13 titik Gurih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Muhammad Syahrianto