Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jangan Bersembunyi di Balik Akun Media Sosial

        Jangan Bersembunyi di Balik Akun Media Sosial Kredit Foto: Unsplash/Stillness InMotion
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dunia digital tidaklah berbeda dengan dunia nyata. Pemahaman ini harus selalu diedukasi kepada anak-anak sehingga selalu berperilaku sopan di dunia nyata dan digital.

        Relawan TIK Surabaya, Dosen, dan Praktisi Pendidikan, Herry Darmawan menyebutkan, sekarang ini orang seakan memiliki dua kepribadian. Mereka berperilaku sopan di dunia nyata, tapi selalu berkomentar negati dan bahkan mencaci maki di dunia digital.

        Baca Juga: Lestarikan Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Bahasa Baku di Media Sosial

        "Kalau misal kita mengenal anak-anak seperti itu, kita harus mendekati anak-anak ini lalu beri pendekatan psikologis. Sebenarnya mereka punya masalah di hatinya, mereka punya ketakutan, ketidakpercayaan diri," kata Herry saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Rabu (12/10/2022).

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

        Baca Juga: Cara Cek Fakta dan Akun Palsu Media Sosial

        Sekarang ini banyak orang berupaya menjadi pribadi berbeda di dunia maya. Hal ini tentunya tidak masalah. Namun, menurut Herry, setiap penghuni ruang digital bisa dilacak di dunia nyata sehingga individu tidak bisa menjadi orang lain di dunia maya.

        "Jangan pernah bersembunyi di balik akun yang kita buat sendiri. Karena akun itu, nomor telepon kita akan teregistrasi. Begitu akun kita teregistrasi, nomor IMEI kita tercatat. Pada saat posting di media sosial, maka bila cyber crime mau melacak itu sangat bisa," kata Herry.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.

        Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: Hindari Kata Ambigu dalam Berkomentar di Media Sosial

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Digital Marketer, Lim Sau Liang. Kemudian Relawan TIK Surabaya, Dosen, dan Praktisi Pendidikan, Herry Darmawan, serta mengundang JAPELIDI dan Dosen Unmuh Jember, Ulya Anisatur Rosyidah, M.Kom.

        Baca Juga: Media Sosial Itu Kejam, Content Creator Harus Saling Mengingatkan!

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: