Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji, menilai debat capres kelima tidak memberi gagasan baru dalam mengoptimalisasi penggunaan anggaran pendidikan dalam debat pamungkas Pilpres 2024.
"Semua jawaban bersifat biasa-biasa saja tanpa ada terobosan baru dan tawaran sebuah sistem pendidikan yang lebih berkeadilan," kata Ubaid dalam keterangan tertulisnya.
Ubaid menjelaskan para calon presiden tidak bisa menunjukkan secara rinci keberpihakan anggaran pendidikan 20 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ditujukkan kepada siapa dan untuk apa.
"Semua kandidat gagal menjawab pertanyaan ini dengan inovasi gagasan atau sistem baru yang lebih berkeadilan bagi guru dan juga akan meningkatkan kompetensi guru dalam mendidik," ujar Ubaid.
Data tahun 2023 berdasarkan Perpres Nomor 130 tahun 2022 tentang Rincian APBN TA 2023 menunjukkan bahwa dari total anggaran pendidikan Rp.612,2 Triliun, Kemendikbudristek hanya mengelola 13 persen atau setara dengan Rp.80,22 Triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: