Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan di tahun 2050 dengan bussiness as usual (BAU) diproyeksi kebutuhan energi fosil di ASEAN akan mencapai 61%. Angka tersebut terdiri dari 32% minyak bumi dan 29% dari batu bara.
Untuk itu, Airlangga menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia siap mengakselerasi transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT). Dengan begitu di tahun yang sama penggunaan energi fosil dapat di turunkan hingga 21,5%.
“Untuk membantu mewujudkan hal itu, AZEC sebagai platform kolaboratif yang berperan signifikan untuk mempercepat proses transisi energi di Indonesia sembari mendorong pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan ketahanan energi,” tutur Menko Airlangga pada gelaran 2nd Asia Zero Emission Communituly (AZEC) Ministry Meeting di St Regis Jakarta, Rabu (21/08/2024).
Selaku Ketua Steering Commite gelaran 2nd AZEC, Dia mengungkapkan bahwa platform AZEC telah menyatakan dukungannya pada 34 proyek hijau di tanah air. Proyek-proyek tersebut mencakup tiga sektor diantaranya energi, transportasi, dan manufaktur.
"Nah oleh karenanya dalam pertemuan tingkat Menteri tadi saya juga menyampaikan hal-hal hang menjadi prinsip yaitu, tentu mendorong transisi energi bisa ini berjalan, kemudian sustainabilitas bisa juga terjaga," lanjut Airlangga.
Baca Juga: Mengerikan Ancaman untuk Airlangga Hingga Harus Buru-buru Mundur dari Kursi Ketum Golkar
Airlangga merinci, proyek yang telah didukung oleh platform AZEC diantaranya 15 proyek geotermal, dan usulan tambahan dari Pemerintah Jepang untuk proyek Sarulla. Lalu kemudian ada waste to energy di Legok Nangka Jawa Barat.
"Kemudian kita juga mendorong pilot poject daripada pengembangan peatland dengan Sumitomo Forestry, di mana seluruh perizinannya sudah tersedia, tinggal dikomersialisasikan dan ini akan menjadi percontohan bagaimana mengelola kawasan gambut di Kalimantan Tengah," sambung Airlangga.
Lalu ada juga proyek lain terkait food crop dan pengembangan energi hidro di Kayan Kalimantan Utara yang diharapkan dapat memproduksi energi bersih sebesar 9 Gigawatt (Gw). Terakhir mengenai pengembangan Carbon Capture and Storage, Blue Amonia dan Hydrogen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: