Badan Pusat Statistik (BPS), merilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada September 2024 mencatatkan inflasi sebesar 0,14 persen (mtm).
Secara spasial, Kota Batam dan Kabupaten Karimun juga mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,18 persen (mtm) dan 0,02 persen (mtm), sedangkan Kota Tanjungpinang mengalami deflasi 0,05 persen (mtm).
Sementara, secara tahunan IHK di Provinsi Kepri mencatatkan inflasi sebesar 2,52 persen (yoy), atau secara tahun kalender tercatat sebesar 1,11 persen (ytd).
Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri, Suryono mengatakan, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi pada September 2024 terutama didorong oleh kelompok pendidikan dengan andil sebesar 0,06 persen (mtm), sejalan dengan meningkatnya tarif akademi/perguruan tinggi.
Baca Juga: Kepri Tourism Forum 2024 Diklaim untuk Dongkrak Kunjungan Wisman
"Pendorong inflasi juga berasal dari Kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,03% (mtm) terutama didorong oleh kenaikan komoditas sayuran antara lain bayam, kangkung, dan sawi hijau," katanya, Sabtu (5/10/24).
Lebih lanjut, Suryono menjelaskan, kelompok perumahan, air, listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga pada bulan September 2024 juga memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen (mtm), terutama disebabkan oleh meningkatnya biaya sewa rumah.
"Dalam rangka pengendalian inflasi, BI secara konsisten bersinergi dengan TPID baik di level provinsi maupun kab/kota se-Kepri dalam melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan strategi 4K," ujarnya.
Ke depan, TPID akan terus mengantisipasi risiko inflasi melalui sinergi dan koordinasi antar lembaga/instansi. Beberapa risiko tekanan inflasi yang perlu diantisipasi, seperti terbatasnya rantai distribusi pangan yang mengakibatkan harga naik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Romus Panca
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: