Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dikuasai Prajogo Pangestu dan Happy Hapsoro, Petrosea Jawab Rumor Kolaborasi dengan RATU

        Dikuasai Prajogo Pangestu dan Happy Hapsoro, Petrosea Jawab Rumor Kolaborasi dengan RATU Kredit Foto: Petrosea
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Petrosea Tbk (PTRO) memberikan klarifikasi terkait spekulasi potensi kerja sama dengan PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) yang baru saja mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia.

        Sekretaris Perusahaan PT Petrosea Tbk, Anto Broto, menegaskan bahwa perseroan saat ini belum memiliki rencana untuk memperluas portofolio proyeknya melalui pengelolaan blok migas yang dimiliki RATU.

        “Sampai dengan hari ini, perseroan belum memiliki rencana dan membahas hal tersebut dengan RATU. Perseroan akan tetap memperhatikan ketentuan III.2.2 dan IV.2.2 peraturan No. I-E tentang kewajiban penyampaian informasi, agar publik yang berkepentingan dapat memperoleh informasi yang akurat yang bersumber langsung dari perseroan,” jelas Anto, Jakarta, Senin (13/1/2025). 

        Baca Juga: Terbitkan Obligasi Rp1 Triliun dan Sukuk Rp500 Miliar, PTRO Tawarkan Bunga Hingga 9,5%

        Rumor ini mencuat setelah diketahui bahwa dua pemegang saham utama PT Petrosea Tbk, yakni Prajogo Pangestu dan Happy Hapsoro, juga memiliki hubungan kepemilikan dengan RATU. Prajogo Pangestu, melalui PT Kreasi Jasa Persada yang dimiliki mayoritas oleh PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), menguasai 41,52% saham PTRO. Sementara itu, Happy Hapsoro, melalui kendaraan investasi PT Caraka Reksa Optima, memiliki 34,17% saham PTRO.

        Anto Broto juga menepis spekulasi tentang kemungkinan Prajogo Pangestu bertindak sebagai anchor buyer dalam penawaran umum perdana (IPO) RATU. “Dengan ini kami sampaikan bahwa perseroan tidak mengetahui hal tersebut,” tegasnya.

        Saat IPO, RATU melepas 543.010.800 saham dengan harga Rp1.150 per saham, berhasil meraup dana Rp624 miliar. Sementara itu, Direktur Utama RATU, Alexandra Sinta Wahjudewanti, menyebut IPO ini sebagai langkah strategis untuk pengembangan Blok Cepu dan Blok Jabung, serta mendukung operasional perusahaan.

        Baca Juga: RAJA Divestasi 13% Saham RATU Lewat IPO, Bidik Pertumbuhan Sektor Hulu Migas

        “IPO ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi perusahaan, meningkatkan akses pendanaan, dan memperluas jaringan bisnis kami,” ujar Alexandra.

        Rencana penggunaan dana IPO oleh RATU mencakup pinjaman sebesar Rp157,37 miliar kepada anak usahanya, PT Raharja Energi Tanjung Jabung, dan Rp34,97 miliar untuk perusahaan asosiasi, PT Petrogas Jatim Utama Cendana. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.

        Terkait arah strategis perusahaan, Anto Broto menegaskan bahwa seluruh kebijakan PTRO tunduk pada regulasi yang berlaku. “Pemegang saham mayoritas dan pengendali PT Petrosea Tbk adalah PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. Seluruh kebijakan dan arah strategis perseroan tunduk terhadap peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” pungkasnya.

        Meski demikian, Anto memastikan tidak ada informasi material atau kejadian penting lainnya yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup perusahaan atau harga saham PTRO.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: