Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jatuh Bangun Lego hingga Sukses Jadi Perusahaan Mainan Legendaris

        Jatuh Bangun Lego hingga Sukses Jadi Perusahaan Mainan Legendaris Kredit Foto: Unsplash/freestocks
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Siapa yang tidak kenal dengan permainan Lego? Permainan bongkah plastik yang dapat disusun sedemikian rupa ini mampu meningkatkan kreativitas sang pemainnya. Permainan ini pun juga digandrungi dari anak-anak, remaja hingga dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. 

        Lego pertama kali diciptakan oleh Ole Kirk Christiansen pada tahun 1932. Pada awalnya ia mempunyai perusahaan kayu namun usahanya tersebut mengalami pemerosotan sehingga ia harus berputar otak untuk menyelamatkan perusahaannya. 

        Kata Lego berasal dari bahasa Denmark leg dan godt, yang secara bersama-sama berarti "bermain dengan baik."

        Seiring berjalanya waktu Lego mulai dikenal dan perusahaannya mulai berinovasi dari yang sebelumnya Lego terbuat dari kayu, kini terbuat dari plastik. Hingga pada akhir 1940-an perusahaannya mempunyai 200 model mainan berbeda yang terbuat dari kayu dan plastik. 

        Dipimpin oleh generasi ketiga Ole Kirk Christiansen Pada tahun 1960-an, Lego berkembang sangat pesat hingga pada 7 Juni 1968, LEGO secara resmi membuka taman bermain LEGOLAND. Taman yang terletak di Denmark ini dibangun di atas lahan seluas 59 hektar. Selama musim pertama, taman ini telah dikunjungi oleh 625.000 orang.

        Seperti perusahaannya besar pada umumnya, Lego juga pernah mengalami pasang surut. Seiring dengan berkembangnya Lego, perusahaan ini juga mencoba untuk mengembangkan bisnisnya ke berbagai lini. Mulai dari  pakaian, jam tangan, acara TV, taman hiburan, dan lain sebagainya. Namun nyatanya hal  tersebut belum sesuai dengan ekspektasi perusahaan dan menjadikan Lego justru tidak fokus dan tidak unggul dilini manapun. Hal itu diperparah saat penjualan mainannya juga turun drastis yang mengakibatkan Lego dililit hutang sebesar $800 Juta. 

        Ditengah-tengah krisis perusahaan tersebut pada tahun 2004 Jorgen Vig Knudstorp datang sebagai CEO baru. Untuk menyelamatkan LEGO ia banyak membuat keputusan ekstrem.

        Menghadapi krisis yang terjadi, Jorgen dengan membuat pertanyaan penuh refleksi  “Bagaimana jika masalahnya adalah LEGO itu sendiri?” Dari situ ia mulai memperbaiki sistem yang ada di dalamnya. Ia memangkas produk hingga 30% serta memberhentikan sekitar 1000 orang. 

        Ia juga berinovasi dengan membuat 7.000+ bagian unik hal ini menjadikan proses produksi lebih lambat dan mahal. Dengan itu, perusahaannya menyederhanakan jenis batu bata tertentu dan berfokus pada set yang populer di pasaran.

        Selain itu, LEGO juga meneliti trend-trend yang sedang diinginkan para penggemar dan pembeli. LEGO kemudian menjalin kerjasama dengan merek-merek besar seperti Star Wars dan Harry Potter untuk mengembangkan set dengan alur cerita.

        Beberapa inovasi ini pun berhasil, hal ini terlihat pada set Star Wars saja pendapatan LEGO meningkat hingga 35%. Hal ini menjadi pelajaran besar LEGO dalam membangkitkan usahanya kembali. Mereka mulai sadar bahwa meneliti apa yang diinginkan pasar sangat berpengaruh dari keberlanjutan perusahaan. 

        Inovasi LEGO pun terus berlanjut, mereka bahkan membuat The Lego Movie pada tahun 2014. The Lego Movie pun sempat menyandang predikat film dengan penjualan tertinggi pada tahun tersebut. 2014 disebut-sebut menjadi tahun kebangkitan LEGO.

        Sebelumnya di 2013, LEGO akhirnya lepas dari bayang-bayang kebangkrutan, mereka bahkan membukukan laba bersih sebesar US$ 1,1 juta, hal itu menunjukkan kenaikkan tipis 9% dibandingkan tahun 2012. Pada periode sama, pendapatan naik 10% menjadi sebesar US$ 4,65 juta.

        Baca Juga: Suksesnya Yamaha, Berawal dari Servis Alat Musik hingga Membuat Motor Balap

        Baca Juga: Suksesnya Tiga Sahabat Membangun Jamu Air Mancur, dari Surakarta hingga ke Berbagai Negara

        Kebangkitan Lego terus berlanjut pada tahun 2015, ia melampaui Mattel dan menjadi perusahaan mainan terbesar di dunia dengan penjualan sebesar $2,03 miliar pada paruh pertama tahun 2014.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: