Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pendapatan Anjlok, Gudang Garam Hanya Raup Laba Rp117,16 Miliar di Semester I 2025

        Pendapatan Anjlok, Gudang Garam Hanya Raup Laba Rp117,16 Miliar di Semester I 2025 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Gudang Garam Tbk (GGRM) harus menghadapi tekanan berat di sepanjang paruh pertama tahun ini. Perusahaan rokok raksasa tersebut mencatat penurunan tajam pada hampir seluruh indikator keuangannya per 30 Juni 2025, mulai dari pendapatan hingga laba bersih.

        Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok hingga 87,34%. Dari sebelumnya Rp925,51 miliar pada semester I 2024, kini hanya tersisa Rp117,16 miliar. Dampaknya, laba per saham dasar dan dilusian juga turun drastis dari Rp481 menjadi Rp61.

        Penurunan ini sejalan dengan turunnya pendapatan Perseroan. Hingga akhir Juni 2025, Gudang Garam mencatat pendapatan sebesar Rp44,36 triliun, susut 11,29% dibandingkan dengan capaian Rp50,01 triliun di periode yang sama tahun lalu.

        Baca Juga: Dulu Cuan Rp10 Triliun, Kini Asap Kejayaan Gudang Garam (GGRM) Mulai Padam

        Rinciannya, Sigaret Kretek Mesin menyumbang Rp39,73 triliun, disusul Sigaret Kretek Tangan Rp3,94 triliun. Sumber pendapatan lainnya berasal dari kertas karton Rp402,07 miliar, konstruksi Rp245,32 miliar, rokok klobot Rp4,19 miliar, dan pendapatan lainnya sebesar Rp31,04 miliar.

        Pasar lokal masih mendominasi dengan kontribusi Rp43,81 triliun, sementara ekspor tercatat Rp557,17 miliar. Seiring menurunnya pendapatan, biaya pokok pendapatan juga merosot dari Rp44,95 triliun menjadi Rp40,58 triliun. Namun, penurunan ini tidak cukup menahan turunnya laba bruto, yang terpangkas dari Rp5,06 triliun menjadi Rp3,78 triliun.

        Baca Juga: Terpanggang Rumor Bangkrut, Masih Layakkah Saham Gudang Garam Dikoleksi?

        Kinerja operasional juga ikut terguncang. Laba usaha Gudang Garam tergerus menjadi Rp513,71 miliar, padahal tahun lalu masih berada di level Rp1,61 triliun. Begitu pula laba sebelum pajak yang turun drastis dari Rp1,25 triliun menjadi hanya Rp294,36 miliar.

        Hingga akhir Juni 2025, total aset Gudang Garam mengalami penyusutan menjadi Rp79,80 triliun, dibandingkan Rp84,93 triliun pada akhir Desember 2024. Namun, ada kabar baik dari sisi liabilitas yang berhasil ditekan dari Rp23,02 triliun menjadi Rp18,72 triliun. Sedangkan total ekuitas turun tipis dari Rp61,91 triliun menjadi Rp61,07 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: