Survei Ungkap Masyarakat Baru Siapkan Asuransi Saat Usia 45–50 Tahun
Kredit Foto: Azka Elfriza
Studi bersama PT FWD Insurance Indonesia dan PT Kadence International mengungkap kelompok usia 45–50 tahun di Indonesia cenderung baru menyiapkan kepemilikan asuransi dan dana medis, termasuk dana darurat kesehatan, dibanding kelompok usia lebih muda.
Riset bertajuk Customer Program Research ini melibatkan pemilik dan non-pemilik asuransi jiwa. Hasilnya, 93% responden menempatkan keamanan dan stabilitas keuangan sebagai prioritas utama, dengan 55% fokus pada asuransi dan dana medis. Sementara itu, kelompok usia 25–35 tahun lebih banyak mengalokasikan dana untuk tabungan masa depan.
Chief Human Resources & Marketing Officer FWD Insurance Rudy F. Manik mengatakan survei ini bertujuan memetakan program loyalitas yang mampu mempertahankan keterlibatan nasabah sekaligus menarik calon nasabah baru.
Baca Juga: FWD Sasar Gen Z, Tawarkan Asuransi untuk Rencana Pensiun Dini
“Kami ingin memahami program seperti apa yang relevan dan mampu meningkatkan loyalitas serta keterlibatan nasabah,” ujarnya di Jakarta, Selasa (12/8/2025).
Head of Business Acceleration Kadence International Safiudin Alwi menambahkan, rata-rata responden memiliki enam produk keuangan, dengan asuransi masuk lima besar bersama rekening tabungan, pembayaran digital, pembayaran fisik, dan produk BPJS. Tingkat literasi asuransi juga cukup tinggi, dengan 82% responden memahami perbedaan fungsi asuransi dan tabungan.
Baca Juga: Siap Pensiun Tanpa Cemas? FWD Tawarkan Proteksi Jiwa hingga Rp5 Miliar
Faktor eksternal seperti cerita keluarga, informasi media sosial, dan influencer menjadi pendorong utama keputusan pembelian asuransi. Survei juga mencatat tingginya ekspektasi terhadap program layanan kesehatan (wellness), promosi produk, dan pengalaman asuransi eksklusif.
Kepuasan terhadap program loyalitas mencapai 93% di kalangan pemilik asuransi, sementara bagi non-pemilik, program tersebut menjadi faktor signifikan yang mendorong minat beli.
Menurut Rudy, hasil studi ini menjadi dorongan bagi industri untuk mengembangkan program loyalitas yang tepat guna dan inovatif, guna memperluas inklusi keuangan serta mengubah cara pandang masyarakat terhadap asuransi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: