Kredit Foto: IAI
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Universitas Indonesia (UI) memperkuat sinergi melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang mencakup kolaborasi riset, penguatan pendidikan dan pelatihan, serta penyediaan Computer Based Exam (CBE) Center di kampus UI.
Kesepakatan ini ditandatangani pada rangkaian Seminar Internasional Aspiring Professional Accountants Festival (APAFest) 2025 di Depok, Rabu (27/8/2025).
Penandatanganan dilakukan Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI, Ardan Adiperdana, dan Rektor UI, Prof. Heri Hermansyah, disaksikan Presiden International Federation of Accountants (IFAC) Jean Bouquot serta Dewan Pengawas IAI sekaligus Anggota Dewan Komisioner OJK, Sophia I. Wattimena. Kerja sama ini juga mencakup fasilitasi keanggotaan kolektif sivitas akademika UI di IAI untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia akuntansi Indonesia.
Baca Juga: IAI Gandeng IFAC, Kolaborasi dengan BPK Jaga Akuntabilitas Keuangan Negara
Ardan menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk komitmen IAI dalam menghubungkan dunia akademik dengan kebutuhan global profesi.
“Dengan berlandaskan SMOs IFAC, IAI berkomitmen mendukung UI dalam mencetak akuntan yang unggul, berintegritas, dan siap bersaing di panggung internasional,” ujar Ardan.
Rektor UI, Prof. Heri Hermansyah, menekankan relevansi pendidikan akuntansi dengan kebutuhan dunia internasional.
“Penguasaan teknologi, tata kelola yang baik, serta integritas etika adalah fondasi penting bagi profesi akuntan,” kata Heri.
MoU tersebut ditegaskan sejalan dengan misi IFAC yang menaungi lebih dari 180 organisasi profesi akuntansi di 135 yurisdiksi, dengan representasi lebih dari 3 juta akuntan di seluruh dunia. Implementasi Statements of Membership Obligations (SMOs) IFAC, menurut Ardan, menjadi fondasi penting agar akuntan Indonesia memenuhi standar kompetensi global.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, Yulianti, Ph.D., menyatakan kerja sama ini mendukung peran FEB UI dalam mencetak lulusan yang peka terhadap isu digitalisasi, keberlanjutan, dan tata kelola.
“Kehadiran tokoh-tokoh akuntansi dunia di FEB UI menjadi momentum berharga untuk memperkuat posisi UI sebagai pusat inovasi di bidang akuntansi,” ujar Yulianti.
Baca Juga: Prabowo Tegaskan Perbaikan Menyeluruh Pendidikan Nasional, Soroti Kebocoran Anggaran
APAFest 2025 diikuti lebih dari 400 peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, dan praktisi akuntansi. Forum ini menghadirkan Jean Bouquot (Presiden IFAC), regulator, akademisi, serta praktisi bisnis internasional dan nasional.
Dalam keynote speech-nya, Bouquot menekankan peran akuntan sebagai mitra strategis dalam membangun sistem keuangan yang sehat, transparan, dan berkelanjutan.
“Akuntan memiliki peran penting dalam memperkuat kepercayaan—baik di pasar keuangan, dunia usaha, maupun masyarakat luas. Kepercayaan inilah yang menjadi fondasi bagi stabilitas ekonomi global,” ungkap Bouquot.
Sophia I. Wattimena dari OJK menambahkan bahwa keandalan laporan keuangan dan tata kelola korporasi menentukan daya tahan industri keuangan.
“Akuntan adalah pilar dalam arsitektur sistem keuangan kita. Di tengah dinamika global, peran akuntan semakin vital untuk memastikan stabilitas, integritas, dan keberlanjutan perekonomian nasional,” ujarnya.
Diskusi panel menghadirkan Prof. Sidharta Utama, Prof. Lindawati Gani, serta Partner PwC Indonesia Buntoro Rianto. Mereka menyoroti kesiapan profesi menghadapi penerapan Standar Pengungkapan Keberlanjutan (SPK) yang efektif pada 2027, sejalan dengan konvergensi International Sustainability Standards Board (ISSB). Kondisi ini, menurut panelis, membuka peluang akuntan Indonesia untuk berperan sebagai strategic business partner dalam tata kelola dan pengelolaan organisasi global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: