Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menghentikan sementara perdagangan sejumlah saham mulai 24 September 2025. Keputusan ini diambil menyusul lonjakan harga dalam waktu singkat, salah satunya pada emiten Haji Isam PT Dana Brata Luhur Tbk. (TEBE).
"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Dana Brata Luhur Tbk. (TEBE), dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Dana Brata Luhur Tbk. (TEBE) pada tanggal 24 September 2025," kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono.
Baca Juga: Dana Asing Jumbo Rp5,55 Triliun Masuk RI Kala IHSG Cetak Rekor ATH Baru
Pada perdagangan Selasa (23/9), saham TEBE ditutup menguat 24,78% di level Rp2.820. Dalam sepekan, saham ini sudah melesat 50,40%, bahkan tercatat naik 151,79% dalam sebulan terakhir.
Selain TEBE, tiga saham lainnya juga ikut terkena suspensi. Saham PT Multisarana Intan Eduka Tbk. (MSIE) misalnya, ditutup naik 9,47% ke Rp104 pada Selasa (23/9). Dalam sepekan, saham ini telah menguat 31,65% dan dalam sebulan melonjak 205,88%.
Saham PT Geoprima Solusi Tbk. (GPSO) juga melesat 24,79% ke Rp755 pada perdagangan yang sama. Sepanjang sepekan, kenaikannya mencapai 93,59%, sementara dalam sebulan melonjak 143,55%.
Baca Juga: Wall Street Melemah, Komentar Powell Soal Suku Bunga Tekan Pasar Saham
PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) pun mengalami lonjakan yang tak kalah tajam. Sahamnya ditutup menguat 24,87% ke level Rp482. Dalam sepekan, harga saham naik 49,69%, sedangkan dalam sebulan sudah terkerek 123,15%.
Penghentian sementara perdagangan ini berlaku di Pasar Reguler maupun Pasar Tunai. BEI menyebut langkah ini bertujuan memberikan waktu bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan keputusan investasi secara matang berdasarkan informasi yang tersedia.
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," tegas Yulianto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri