BSDE Akan Tarik Pinjaman Rp4,2 Triliun

WE Online, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menyatakan bahwa sebagian besar dana untuk investasi di proyek tol Serpong-Balaraja akan diperoleh dari tarikan pinjaman. Nilai proyek tol Serpong-Balaraja sendiri diperkirakan mencapai lebih dari Rp 6 triliun.

Dimana, investasi tol mencapai Rp 5,17 triliun, sedangkan biaya pembebasan lahan mencapai Rp 1,75 triliun. Untuk itu, perseroan rencananya akan melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp 4,2 triliun.

"Jadi sekarang kami dalam proses berikutnya ke bank, dengan bank sudah ada penjajakan. Kami bicara dengan satu bank tapi yakinnya mereka akan sindikasi," kata Presiden Direktur Bumi Serpong Damai Franciscus Xaverius Ridwan Darmali di Jakarta, Jumat (10/6/2016).

Ridwan melanjutkan, sisa kebutuhan dana akan dianggarkan perseroan dari modal yang disetor pemegang saham. Emiten dengan kode BSDE ini telah memiliki 50 persen saham di Trans Bumi Serbaraja. Selain itu, saham Trans Bumi Serbaraja juga dimiliki PT Astratel Nusantara dan PT Transindo Karya dengan porsi masing-masing 25 persen.

Pembebasan lahan proyek, Ridwan mengakui sudah mencapai 80 persen. Trans Bumi Serbaraja sebagai BUJT akan segera memulai konstruksi seksi pertama sepanjang 10 km, dari total keseluruhan tol 30 km. "Secara keseluruhan konstruksi tol ini ditargetkan rampung pada 2018," ungkap Ridwan.

Di tempat yang sama, Direktur BSDE, Hermawan Wijaya menambahkan, dengan adanya tol Serpong-Balaraja, maka akan mengerek harga lahan di sekitar tol. Setidaknya harga lahan diperkirakan akan naik 5-6 persen.

"Ada pembangunan infrastruktur, maka permintaan properti pasti naik. Tapi kami tidak overpromising juga yah," tegas Hermawan.

Posisi saat ini harga lahan di Serpong, khususnya di kawasan BSD City mencapai Rp12-13 juta persegi untuk kawasan perumahan, sedangkan komersial mencapai Rp18-20 juta meter persegi.