Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tips Street Photography: Show and Tell (3/5)

Oleh: ,

Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam dunia street photography (fotografi jalanan) proses berburu foto tidak melulu berjalan mulus. Kadang kali seseorang menolak untuk difoto dengan alasan tak mau dirinya diambil gambar oleh orang tidak dikenal. Apa yang harus Anda lakukan jika berada dalam situasi tersebut?

CEO Axia World Indonesia Alex Mulya mengatakan jika seseorang menolak untuk difoto maka sikap terbaik yang harus dilakukan adalah memperlihatkan hasil jepretan kepada orang tersebut.

"Kebanyakan fotografer biasanya tersenyum masam, lalu mundur teratur sambil mantuk-mantuk. Nah, saya punya pendekatan yang berbeda. Jika objeknya bertanya mau foto apa? atau foto untuk apa? atau bahkan berseru jangan difoto, saya jarang tersenyum atau meminta maaf. Sebaliknya, saya perlahan menghampiri, berdiri di sampingnya, dan perlihatkan hasil foto saya," katanya di Jakarta, Selasa (5/7/2016).

Alex menjelaskan seseorang akan cenderung terbuka jika fotografer mau berbagi hasil karyanya kepada orang tersebut. Bahkan, orang-orang tersebut bakal kagum dan mau memberi apresiasi jika hasil foto kita memang baik.

"Hampir 90% respons yang saya terima adalah oooh… atau aaah… atau mereka manggut-manggut terpesona. Kok bisa? Karena saya yakin mereka belum pernah difoto sekeren itu. Bukan saya sombong atau lupa diri, tapi kita tidak perlu jadi fotografer jenius untuk menghasilkan gambar yang lumayan kinclong, apalagi dengan kamera SLR atau mirrorless modern. Dijamin hasilnya jauh lebih bagus dari HP," sebutnya.

Meski demikian, ia menegaskan seorang fotografer juga mesti fleksibel ketika berhadapan dengan objek foto. Jika orang yang menolak difoto memang benar-benar tidak mau difoto karena alasan tertentu maka kita tidak perlu memaksakan diri buat mengambil gambar orang tersebut.

"Tentunya berbeda antara orang yang mengatakan jangan difoto ah sambil malu-malu dengan mereka yang menolak sambil mengacungkan kepalan tangan. Anda harus tetap punya kepekaan dan pertimbangan yang masak dalam hal ini," tegasnya.

Disampaikan, kebanyakan orang di Indonesia menolak untuk difoto karena malu dan belum percaya terhadap orang asing.

"Percayalah dalam kebanyakan situasi orang hanya menolak karena malu, enggak pede, atau khawatir fotonya disalahpergunakan. Ingat, konteksnya di sini adalah street photography di lokasi publik yang normal dan bukan di lokasi yang rawan dan berbahaya," sebutnya.

Terakhir, Alex memberi saran pada fotografer yang menggeluti street photography untuk percaya diri tiap kali mengambil foto. Apalagi, imbuhnya, fotografer bukan orang jahat yang ingin memanfaatkan foto yang diambil buat kepentingan pribadi.

"Rasa percaya diri harus ditunjukkan agar orang lain merasa Anda memang punya niat yang baik dan foto yang keren. Lagipula, siapa sih yang tak mau difoto jadi cantik atau ganteng oleh fotografer yang simpatik?" pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: