Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lapan dan Pemprov Jabar Ajak Masyarakat Nikmati Pesona Antariksa

Lapan dan Pemprov Jabar Ajak Masyarakat Nikmati Pesona Antariksa Pesawat ruang angkasa Soyuz MS-05 yang membawa kru Paolo Nespoli dari Italia, Sergey Ryazanskiy dari Rusia dan Randy Bresnik dari Amerika Serikat meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dari landasan peluncuran di Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan, Jumat (28/7). | Kredit Foto: Reuters/Shamil Zhumatov
Warta Ekonomi, Bandung -

Kini masyarakat tidak perlu pergi jauh-jauh dari tengah Kota Bandung untuk menikmati dan mengamati benda-benda langit seperti rasi bintang, planet, dan satelit. Pasalnya, Minggu (6/8/17) malam semua dapat diamati di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Antariksa Nasional, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menggelar Dark Sky Night (Malam Langit Gelap) dengan mengundang masyarakat untuk menikmati pesona antariksa di tengah kota. Acara ini juga di-support oleh Imah Noong.

Peneliti Senior dari Pussainsa Lapan?Gunawan Admiranto menjelaskan sejarah Hari Antariksa Nasional pada tanggal 6 Agustus ini adalah tanggal penetapan?Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan.

"UU ini memiliki urgensi bagi perkembangan keantariksaan nasional di antara manfaatnya yang besar bagi bidang ekonomi, pertahanan, dan keamanan, kegiatan keantariksaan juga mengandung risiko seperti kegagalan peluncuran satelit dan roket, kemungkinan tabrakan akibat peluncuran, atau konflik antarnegara dalam penggunaan slot orbit dan sampah antariksa," paparnya.

Menurutnya, UU Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan yang mulai berlaku 6 Agustus 2013 tersebut menjadi wujud perlindungan bagi negara ini dalam berbagai kegiatan keantariksaan. Kegiatan keantariksaan itu meliputi penelitian dan pengembangan di bidang sains antariksa, penginderaan jauh, penguasaan teknologi keantariksaan, dan peluncuran wahana antariksa seperti roket dan satelit.

Dia menilai UU Keantariksaan sangat penting bagi Indonesia karena secara geografis negara ini memiliki posisi yang strategis atau ideal untuk penyelenggaraan kegiatan keantariksaan. Posisi ini mengakibatkan wilayah Indonesia diminati negara lain untuk kerja sama di bidang keantariksaan. UU ini akan menjadi pedoman dan aturan bagi pelaksanaan kerja sama tersebut untuk perlindungan terhadap kepentingan Indonesia.

"Agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya keseimbangan alam dan bahaya polusi cahaya, kegiatan pemadaman lampu sejam lalu mengamati langit ini kami gulirkan," ujarnya.

Adapun, Kepala Bagian Publikasi Setda Jawa Barat Ade Sukalsah mengatakan selain peneropongan bulan, planet Saturnus dan Jupiter dengan teleskop, di Aula Barat Gedung Sate akan disiapkan mini planetarium yang dibuka mulai?pukul 17.00 WIB.

"Acara peneropongan dimulai dari 20.00 WIB dan kami meminta dukungan dari warga maupun perkantoran sekitar Gedung Sate untuk mematikan lampu depan atau luar ruangan, sejam saja," tuturnya.

Menurut Ade, selain peneropongan, acara ini juga akan dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat mengenai antariksa dan polusi cahaya.

"Silakan warga berbondong-bondong Minggu Malaman di halaman Gedung Sate berwisata edukatif secara gratis," katanya seraya menambahkan bahwa gelaran ini juga rangkaian Hari Jadi Provinsi Jawa Barat yang ke-72.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: