Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan harapannya agar para petani di Indonesia dapat hidup sejahtera sehingga sejumlah perusahaan di bawah kementeriannya dilibatkan untuk menyerap gabah petani.
"BUMN tampil ikut menyerap gabah petani agar petani sejahtera. Alhamdulillah di sini penyerapan gabah optimal," ujar Rini saat melakukan panen raya padi di areal persawahan Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (6/4/2018).
Selain untuk melihat panen, kunjungan kerja Menteri Rini ke Banyuwangi juga untuk memastikan gabah hasil panen dapat terserap dengan harga yang menguntungkan petani.
Rini memanen padi di lahan seluas empat hektare bersama 50 petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Kedawung. Lahan tersebut menghasilkan gabah 7 hingga 7,5 ton per hektare, atau di atas rata-rata nasional yang berkisar 6 ton per hektare. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas turut mendampingi Rini.
"Saya senang padi Banyuwangi yang kita panen kualitasnya bagus. Dalam satu hektare, hasilnya di atas rata-rata. Kadar airnya juga rendah. Dengan kualitas ini, harga gabah petani bisa tinggi. Semoga Banyuwangi bisa terus mempertahankan produktivitas padi yang baik ini," katanya.
Selain memanen padi, Rini melihat langsung penyerapan gabah yang dilakukan oleh perusahaan BUMN PT Pertani. Program serap gabah ini adalah program BUMN untuk membeli gabah petani dengan harga yang bagus untuk petani. Pada serap tersebut gabah dibeli dengan harga Rp4.400 per kilogram.
PT Pertani dan BNI pada Maret 2018 mulai melaksanakan program penyerapan gabah di Banyuwangi, berkolaborasi dengan dinas pertanian setempat.
Ketua Kelompok Tani Sumber Kedawung Supardi mengatakan gabah yang dipanen oleh kelompoknya biasanya dijual Rp4.200 per kilogram ke pihak swata. Namun pada panen raya ini, PT Pertani membeli gabahnya dengan harga Rp4.400 per kilogram.
"Alhamdulillah lebih menguntungkan daripada dijual ke penggilingan swasta," katanya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya terus mendorong produktivitas padi. Produksi padi rata-rata Banyuwangi 806.826 ton gabah per hektare atau setara beras 506.202 ton. Banyuwangi setiap tahunnya mengalami surplus beras rata-rata 360 ribu ton.
"Target serap gabah di Banyuwangi juga berjalan baik. Bahkan pada 2017 lalu Bulog berhasil menyerap melampaui target hingga 128,6 persen atau 81.395 ton setara beras, dari target yang hanya 63.300 ton. Tentu dengan tambahan penyerapan dari PT Pertani, akan semakin banyak lagi. Terima kasih kepada BUMN," kata Bupati Anas.
Pada kesempatan tersebut Menteri Rini juga mengunjungi pabrik penggilingan gabah milik Pertani. Di tempat tersebut, Rini melihat langsung bagaimana pemprosesan padi dilakukan. Mulai proses penjemuran, pengeringan dan penggilingan gabah, hingga proses pengemasan berasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: