Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sambangi 3 Pabrik, Rini Yakin Tahun Depan Krakatau Steel Bisa Sehat

Sambangi 3 Pabrik, Rini Yakin Tahun Depan Krakatau Steel Bisa Sehat Kredit Foto: Krakatau Steel
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Krakatau Steel (persero) Tbk hari ini (15/10/2019) menerima kunjungan kerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno untuk meninjau pabrik Krakatau Steel setelah sebelumnya ke daerah Baduy.

Menteri Rini dalam kunjungan ini didampingi oleh para pejabat eselon I Kementerian BUMN dan jajaran Direksi Krakatau Steel, termasuk Direktur Utama Silmy Karim.

Kunjungan kerja ini merupakan peninjauan atau plant visit ke beberapa pabrik milik Krakatau Steel, di antaranya pabrik Blast Furnace, Slab Steel Plant, serta pabrik yang rencananya akan mulai beroperasi pada tahun ini, yaitu Hot Strip Mill #2.

Beroperasinya Hot Strip Mill #2 diharapkan akan menambah kapasitas produksiĀ Hot Rolled Coil (HRC) secara signifikan.

Baca Juga: Bravo! Silmy Karim Borong Saham Krakatau Steel, Nilainya Capai. . . .

Dalam plant visit Krakatau Steel tersebut, Rini berharap akan ada peningkatan kinerja perusahaan dalam manajemen dan produktivitas setelah beberapa waktu terakhir mengalami kesulitan dalam finansial.

Diharapkan pula, keberadaan beberapa fasilitas baru, seperti Blast Furnace dan Hot Strip Mill #2 meningkatkan produktivitas sehingga perusahaan bisa sehat dari sebelumnya.

"Saya ingin melihat Blast Furnace yang sudah mulai beroperasi meski sempat tertunda. Alhamdulillah Pak Silmy ada di sini dan (Blast Furnace) sudah diselesaikan hingga menghasilkan hot metal. Selain itu, Hot Strip Mill #2 diharapkan bisa memproduksi baja setipis 1,4 mm," jelas Menteri Rini, Selasa (15/10/2019).

"Ukuran baja itu saat ini sedang dibutuhkan di pasaran. Dengan menambah kapasitas produk HRC, pendapatan Krakatau Steel diharapkan meningkat. Kemarin Pak Silmy bilang sudah bisa merestrukturisasi utang. Insyaallah KS di tahun depan bisa lebih sehat," lanjutnya.

Pengembangan pasar HRC Krakatau Steel dilakukan terutama menyasar proyek-proyek infrastruktur maupun pengadaan pipa minyak dan gas bumi. Sedangkan untuk pemenuhan ekspor, selain ke Malaysia dan Australia, Krakatau Steel akan meluaskan pasarnya ke India maupun ke wilayah Eropa dengan penjajakan terlebih dahulu melalui rekanan trading.

Baca Juga: Obati Keuangan yang Sakit, Krakatau Steel Lakukan Ini

"Sekarang ini produksi HRC kami sekitar 2,2 juta ton per tahun. Jika HSM #2 beroperasi di 2020 nanti, maka produksi kami bisa mencapai 3,7 juta ton per tahun. Kami akan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produk HRC Krakatau Steel," papar Silmy Karim.

"Kami saat ini berusaha terus melakukan pengembangan pasar dan mencari peluang pasar baru yang memungkinkan untuk menyerap produksi HRC yang mulai ada peningkatan signifikan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: