"Kami ada full spectrum untuk membuat solusi, misal awalnya orang enggak tahu tentang produk, orang enggak mau beli produk, sampai orang enggak suka soal produk. Jadi, kami menggunakan kreativitas, data, dan teknologi untuk membuat solusi," imbuh Daniel.
Daniel mencontohkan, untuk produk susu anak Dancow, Mirum membuat program Dancow Parenting Center, yang membuat orangtua lebih tenang ketika mengunjungi website. Karena pada dasarnya orangtua kesulitan mencari solusi untuk produk terbaik.
Contoh lainnya, yang bisa menerapkan CX adalah produk smartwatch. Selama ini, menurutnya, orang tidak tahu apa fungsi dari produk tersebut. Jadi, solusinya adalah bagaimana membuat store experience fokus untuk memajang produk, dan menjelaskan produk tersebut bisa digunakan untuk keperluan hiking atau berenang.
Selain itu, Mirum juga bisa mendesain produk baru untuk perusahaan. Sebagai contoh, produk keuangan wealth management untuk kelas menengah, selama ini produk ini hanya diperuntukkan untuk golongan orang kaya. Setelah tercipta produk tersebut, kemudian dibangun awareness agar konsumen menengah itu mau bergabung.
Belum lama ini, Mirum digandeng aplikasi musik asal Swedia, Spotify untuk mendesain produk baru, Spotify Lite. Produk tersebut dibuat untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat di sejumlah daerah terpencil di Indonesia yang masih mengalami kesulitan sinyal. Ada kebiasaan pula dari masyarakat di daerah terpencil itu, yang mengunduh musik saat ada sinyal untuk didengarkan kemudian.
"Dan ternyata mereka juga tidak peduli dengan kualitas audio dari musik yang didengarkan, jadi Spotify Lite hadir untuk masalah itu," jelas Daniel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: