Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nah Lho! Dakwaan Disetujui DPR, Trump di Ambang Pemakzulan

Nah Lho! Dakwaan Disetujui DPR, Trump di Ambang Pemakzulan Kredit Foto: (Foto/Reuters)

Sementara Trump dan Partai Republik mengatakan presiden tidak melakukan hal yang tidak pantas dalam panggilannya dengan Zelenskiy, dan tidak ada bukti langsung bahwa dia menahan bantuan atau pertemuan Gedung Putih dengan imbalan bantuan. Namun Demokrat membantah hal itu dengan mengatakan bahwa Trump menghentikan para pembantunya bersaksi.

Partai Republik bahkan menuduh Partai Demokrat melakukan lelucon bermotif politis dengan tujuan untuk membalikkan kemenangan mengejutkan pada pemilu presiden 2016 lalu.

“Sebuah tipu daya yang menyedihkan dan konyol di DPR AS. Ini harus segera berakhir,” tulis Ketua Komite Kehakiman Senat Lindsey Graham, seorang Republikan yang sering menjadi pembela Trump yang gigih, di Twitter.

Jika dimakzulkan, Trump akan diadili di Senat awal tahun depan, sama seperti kampanye presiden 2020.

Trump akan menjadi presiden AS ketiga yang dimakzulkan. Presiden Bill Clinton dimakzulkan pada tahun 1998 karena sumpah palsu. Clinton saat itu berbohong tentang hubungan seksualnya dengan pegawai magang Gedung Putih, tetapi ia dibebaskan di Senat. Presiden AS lainnya, Andrew Johnson, dimakzulkan pada tahun 1868 tetapi tidak dihukum di Senat.

Sedangkan Presiden Richard Nixon mengundurkan diri pada tahun 1974 sebelum dia diadili atas keterlibatannya dalam skandal Watergate.

Trump mencalonkan diri untuk terpilih kembali pada tahun 2020, sebuah kontes yang diharapkan akan menjadi pertempuran pahit dan partisan dengan calon Demokrat yang akan dipilih tahun depan.

Penyelidikan pemakzulan diluncurkan pada bulan September lalu setelah pengaduan whistleblower tentang panggilan telepon pada 25 Juli antara Trump dan Zelenskiy.

Trump menuduh bahwa Biden terlibat dalam korupsi di Ukraina dan harus diselidiki tetapi tidak menawarkan bukti. Partai Demokrat pun membantah hal tersebut. Biden, mantan wakil presiden AS, adalah kandidat kuat dari Partai Demokrat untuk menghadapi Trump dalam pemilihan umum presiden pada November mendatang.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: