Netanyahu: Jika Bukan Saya PMnya, Israel-Rusia Bisa Perang
Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengklaim Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepadanya bahwa kedua negara bisa berperang bila kedua pemimpin tidak memiliki hubungan dekat. Dia lantas sesumbar bahwa perang bisa dihindari karena perannya sebagai perdana menteri.
"Putin mengatakan kepada saya bahwa kalau bukan karena hubungan kita, kita bisa menemukan diri kita di tengah-tengah bentrokan militer...Hanya karena kita bertemu setiap beberapa bulan, ini bisa dihindari," kata Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan Army Radio, yang dilansir Times of Israel, Kamis (26/12/2019).
Baca Juga: Diserang Roket Saat Kampanye, Netanyahu Lari ke Tempat Perlindungan Bom
"Kami telah empat kali nyaris bentrokan—pesawat kami di wilayah udara Suriah yang padat hampir bertabrakan dengan pesawat Rusia," lanjut dia, yang secara terbuka mengakui perilaku Israel di luar perbatasannya.
Israel telah melakukan ratusan serangan udara di Suriah yang menargetkan pengiriman senjata Hizbollah dan instalasi militer Iran. Menurut laporan media Israel, serangan tersebut dikoordinasikan dengan Rusia untuk menghindari bentrokan di langit Suriah.
Kedutaan Rusia di Tel Aviv menolak untuk mengomentari pernyataan Netanyahu yang dikaitkan dengan Putin.
Selama wawancara Army Radio hari Rabu, Netanyahu mencap pengadilan Rusia "absurd" karena menghukum warga Israel-Amerika; Naama Issachar, selama 7,5 tahun penjara karena membawa beberapa gram ganja saat transit di bandara Moskow. Perdana menteri berharap Putin akan mengampuni perempuan tersebut.
"Saya harap Putin akan menggunakan kekuatan pengampunannya," kata perdana menteri, seminggu setelah permohonan pembebasan backpacker itu ditolak oleh pengadilan Rusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: