Indonesia Berpeluang Diuntungkan Berkat Pemboikotan Minyak Sawit Malaysia oleh India
Para importir minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di India telah sepakat untuk menghentikan semua pembelian sawit dari pemasok utama mereka di Malaysia. Kebijakan itu dirilis setelah Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengkritik penerapan Undang-Undang Kewarganegaraan baru India yang dinilai diskriminatif terhadap warga muslim.
Meski boikot ini dianggap akan merugikan Malaysia secara finansial, namun PM Mahathir nampaknya akan terus menyuarakan penentangannya terhadap kebijakan India yang dianggap mendiskriminasi warga beragama Islam.
Baca Juga: Terus Dapatkan Perlawanan, UU Kewarganegaraan 'Anti Muslim' India Digugat
Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan Malaysia dengan India memburuk karena pada Oktober 2019 Mahathir Mohamad menuduh pemerintah India menginvasi wilayah mayoritas muslim di Kashmir.
PM Malaysia berusia 94 tahun ini mengatakan akan mencari solusi untuk mengatasi kemungkinan kerugian bisnis akibat pelarangan minyak sawit mentah ini.
"Tentu saja kami khawatir karena kami menjual banyak minyak sawit ke India, tetapi di sisi lain kami harus jujur, ??dan jika ada yang salah, kami harus mengatakannya," ujar Mahathir kepada wartawan.
"Jika kita membiarkan sesuatu yang salah terus terjadi dan hanya memikirkan uang, maka saya pikir akan ada banyak hal salah lainnya yang mungkin kita dan orang lain lakukan."
India adalah importir minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Pekan lalu, pemerintah India membuat aturan melarang impor minyak sawit dari Malaysia, yang merupakan produsen dan pengekspor minyak sawit terbesar dunia di samping Indonesia.
Baca Juga: Update Harga Referensi CPO dan Biji Kakao Periode Januari 2020
Seperti dilansir dari Reuters, pemerintah India telah menginstruksikan para pedagang untuk menjauhi impor minyak sawit dari Malaysia. Pedagang dan pelaku industri India malah membeli minyak sawit mentah Indonesia meskipun membayar harga premium dibanding Malaysia.
Malaysia berpotensi merugi
Menurut Refinitiv, sebuah lembaga infastruktur keuangan dan penyedia data pasar, Malaysia mengekspor sekitar 3,9 juta ton minyak kelapa sawit ke India pada 2019.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto