Terkait itu, ia pun berkesimpulan bahwa direksi Jiwasraya saat itu melakukan kesalahan investasi. "Direksi yang baru masuk saat itu kemudian bukan lempar handuk tapi malah membuat suatu skema produk yang memaksa mereka untuk investasi di wilayah-wilayah high risk," ucap dia.
"Sehingga berdatanganlah manajer-manajer investasi yang tingkatannya masuk manajer investasi yang prudent, itu yang meneyebabkan terjadinya kekacauan," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil