Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengelola Sumber Daya Laut: Antara Potensi Ekonomi dan Konflik Kepentingan

Oleh: Dwi Mukti Wibowo, Pemerhati masalah ekonomi, sosial, dan kemanusiaan

Mengelola Sumber Daya Laut: Antara Potensi Ekonomi dan Konflik Kepentingan Kredit Foto: Antara/Rahmad

Upaya Mengatasi Permasalahan

Guna mengatasi permasalahan dan hambatan tersebut di atas maka terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan, antara lain;

1. Indonesia secara geografis memiliki potensi maritim yang sangat strategis sehingga harus membangun sektor kemaritiman dengan menyinergikan kepentingan ekonomi dan keberlanjutan ekosistem kelautan;

2. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan hal yang mendasar dan mendesak dalam pengelolaan sumber daya laut yang berkesinambungan. Ilmu pengetahuan untuk mempelajari aspek-aspek biologis dari organisme biota laut, daur hidup, jenis makan, sifat-sifat reproduksi dalam kehidupannya di laut. Selain itu, dikarenakan banyaknya pulau di Indonesia dan terbatasnya SDM untuk melakukan pengawasan menuntut iptek untuk semaksimal mungkin memberikan kontribusi sebagai alternatif dalam pengawasan wilayah laut;

Baca Juga: Di Hadapan Dubes China Mahfud Berani Bilang Akan Usir Nelayan China yang Bandel

3. Wilayah Indonesia terdiri dari 70% lautan dengan potensi ekonomi dan ekologi di dalamnya. Karena itu, diperlukan inovasi teknologi dan sumber daya manusia (SDM) agar pengelolaan sektor kelautan berjalan optimal sesuai dengan yang ditargetkan pemerintah.

Pemerintah mendorong kerja sama dengan swasta, termasuk lembaga riset untuk memastikan pengelolaan sumber daya laut berkelanjutan;

4. Riset di bidang industri bioteknologi kelautan harus terus digalakkan. Riset telah menemukan beberapa hal antara lain (1). Pembuatan obat tidur dan obat penenang dari kuda laut. (2). Pembuatan garam yang 99% murni untuk cairan infus. (3). Tempurung kura-kura untuk obat luka dan tetanus. (4). Hati ikan buntal untuk obat tetrodotoxin guna memperbaiki saraf otak yang rusak.

(5). Chitosan dari kulit kepiting dan udang untuk obat anti kolesterol. (6). Chitin dari kulit kepiting dan udang dibuat serat untuk campuran material pembuat kaos/pakaian yang berkualitas lebih halus, lebih dingin, serta tidak rusak bila disetrika.

(7). Kerang ditumbuk untuk obat maag. (8). Telur ayam dari ayam yang diberi pakan rumput laut (ocean bio-eggs), lebih sehat serta lebih bernutrisi. (9). Bakteri laut untuk campuran deterjen. (10). Vitamin Omega-3 dari ikan untuk meningkatkan kecerdasan dan menghindari berbagai penyakit yang berhubungan dengan cholesterol.

(11). Riset tentang rumput laut untuk obat hepatitis,obat penyakit HIV/AIDS, dan obat penyakit diabetes.

5. Teknologi di bidang perikanan tangkap sangat penting dalam menjaga keberlanjutan sumberdaya perikanan. Pemanfaatan teknologi light fishing yang banyak beroperasi di wilayah laut Indonesia mendorong diperlukannya riset masalah intensitas cahaya yang digunakan untuk menarik perhatian ikan-ikan yang layak tangkap, dan intensitas optimum yang digunakan untuk menangkap jenis-jenis ikan tertentu. Termasuk juga teknologi untuk pengolahan perikanan tangkap;

6. Pembangunan infrastruktur yang diprioritaskan untuk mendukung industri perikanan sehingga nelayan lebih efisien berproduksi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: