Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengelola Sumber Daya Laut: Antara Potensi Ekonomi dan Konflik Kepentingan

Oleh: Dwi Mukti Wibowo, Pemerhati masalah ekonomi, sosial, dan kemanusiaan

Mengelola Sumber Daya Laut: Antara Potensi Ekonomi dan Konflik Kepentingan Kredit Foto: Antara/Rahmad

Beberapa Hal yang Perlu Dipertimbangkan

1. Dalam upaya mengelola sumber daya laut yang berkesinambungan, Indonesia harus fokus melaksanakan program nasional berbasis komoditas unggulan. Yaitu komoditas yang memiliki potensi produksi tinggi, harga jual mahal, teknologi relatif mudah, dibutuhkan oleh konsumen (pasar) domestik ataupun ekspor, dan menghasilkan keuntungan cukup besar.

2. Diperlukan aksi tanggap melalui proses transformasi pengelolaan sumber daya laut yang modern berlandaskan IPTEK (Wahyudi,2006), melalui peningkatan sistem pengelolaan (manajemen), kebijakan, pemantauan (monitoring), pengawasan (surveillance), pengendalian (controlling) secara terpadu dan menyeluruh terhadap seluruh kegiatan.

Pengelolaan sumber daya laut yang efektif, efisien, dan selektif akan berdampak positif terhadap kelestarian biota laut, taraf hidup nelayan yang meningkat, peningkatan sumber devisa pembangunan yang bisa diandalkan.

Baca Juga: Akademisi Ini Cium Kejanggalan Nelayan China di Perairan Natuna

3. Dalam rangka pengembangan sumber daya kelautan di masa depan maka titik optimum pemanfaatan akan dicapai jika pengembangan dan pemanfaatannya memperhatikan tiga hal yaitu, pengembangan IPTEK kelautan dan perikanan, industri perikanan dan kelautan, serta admistrasi dan manajemennya.

Pembangunan kelautan ke depan diharapkan dapat berlangsung secara efisien dan berdaya saing tinggi sehingga mampu menguntungkan seluruh pelaku usaha dan menyumbangkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi (lebih dari 7% per tahun) secara berkesinambungan.

Di samping itu, pembangunan kelautan harus berkeadilan sehingga seluruh pelaku usaha dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (pangan, sandang, perumahan, kesehatan, dan pendidikan) serta hidup sejahtera.

4. Pengembangan kelautan harus ramah lingkungan yang menjamin kelestarian (sustainability) sumbe rdaya kelautan dan ekosistemnya. Oleh sebab itu, blueprint pembangunan kelautan secara optimal dan berkelanjutan harus berbasis IPTEK, manajemen profesional, dan etos kerja unggul. Dari tahap perencanaan, proses pelaksanaan, implementasi, sampai pengendalian program pembangunan harus dilaksanakan secara terpadu (sektor, level pemerintahan, pemerintah-swasta-masyarakat, spasial, dan antar negara). Di samping itu pembangunan kelautan harus berbasis masyarakat dan lingkungan wilayah (konservasi).

Akhir kata, pemanfaatan dan pengembangan sumber daya laut yang berkelanjutan kata kuncinya adalah menjamin kelestarian. Jadi sangat relevan apa yang pernah disampaikan oleh Steve Job, "ciptakanlah hari esok, daripada kamu mengkhawatirkan apa yang sudah terjadi kemarin".

Menjaga kelestarian membutuhkan pengabdian yang tidak terputus. Jadi mulailah lakukan dan terus kerjakan sampai membuahkan hasil, yaitu kesejahteraan yang dicita-citakan. Jack Ma telah mengingatkan, "Dunia tidak akan mengingat apa yang Anda katakan, tapi tidak akan melupakan apa yang telah Anda lakukan".

Apapun hasilnya, itulah harga sebuah perjuangan dan pengabdian. Dan "there is no success without a sacrifice and there is no success without hardness". Yang penting, selalu ingat dan bersyukur atas nikmat hidup yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, dan tentunya kata bijak Albert Einstein: "hidup yang berharga adalah hidup yang dapat memberikan kehidupannya kepada orang lain".

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: