Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banjir Menggenang di Jakarta, Global Tenggelamkan Rupiah!

Banjir Menggenang di Jakarta, Global Tenggelamkan Rupiah! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hujan lebat yang berlangsung sejak Senin malam hingga dini hari tadi menyebabkan sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya tergenang banjir. Berdasarkan laporan dari akun Twitter @TMC Polda Metro Jaya, setidaknya ada 20 titik banjir dengan ketinggian bervariasi, baik di Jakarta maupun Bekasi. 

Sejalan dengan banjir yang melumpuhkan sebagian besar wilayah Jakarta-Bekasi, tekanan global terhadap aset berisiko juga telah mampu menenggelamkan nilai tukar rupiah. Alhasil, untuk ke sekian kalinya rupiah berada di level terbawah, baik secara regional maupun global.

Baca Juga: Paling Keok di Asia, Nasib Rupiah di Ujung Tanduk!

Kala pembukaan pasar spot Selasa (25/02/2020), rupiah dibuka dengan apresiasi 0,04% ke level Rp13.860 per dolar AS. Namun, tak berapa lama kemudian, apresiasi itu langsung berbalik menjadi depresiasi. Hingga pukul 09.25 WIB, rupiah terkoreksi -0,11% ke level Rp13.885 per dolar AS dan sempat amblas hingga ke level terdalam di angka Rp13.890 per dolar AS.

Baca Juga: Jakarta Banjir di Mana-mana, PLN Putuskan Sambungan Listrik. Ini Daftarnya

Ditambah lagi, wabah virus corona yang semakin mengkhawatirkan pelaku pasar membuat rupiah semakin tak berdaya. Mata uang Garuda itu pun akhirnya menyerah di hadapan dolar Australia (-0,34%), euro (-0,18%), dan poundsterling (-0,18%). 

Pergerakan rupiah di Asia juga tidak begitu baik. Dengan keunggulan tipis terhadap yen (0,11%), rupiah resmi menjadi mata uang terlemah kedua di Benua Kuning karena tertekan oleh won (-0,79%), baht (-0,37%), yuan (-0,30%), dolar Singapura (-0,30%), dolar Taiwan (-0,29%), ringgit (-0,24%), dan dolar Hong Kong (-0,17%).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: