Atas Perintah Putin, Menhan Rusia Terbang Dikawal Jet Tempur Temui Bashar Al-Assad
Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu menemui Presiden Republik Arab Suriah Bashar al-Assad di Damaskus guna membahas bantuan kemanusiaan untuk negara yang dilanda perang saudara tersebut.
Dalam perjalanannya ke Damaskus hari Senin, pesawat pembawa Shoigu dikawal jet tempur Su-35.
Baca Juga: Mantap! Seluruh Warga Rusia Dipantau Kamera Pengawas untuk Taati Aturan Karantina
"Atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Rusia Jenderal Sergei Shoigu melakukan perjalanan ke Suriah untuk kunjungan kerja. Sergei Shoigu disambut di Damaskus oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan yang dikutip Sputnik, Selasa (24/3/2020).
"Mereka menyentuh topik yang berkaitan dengan kontribusi kemanusiaan Rusia kepada rakyat Suriah, yang menderita sanksi Barat yang ketat, serta membangun kembali potensi ekonomi republik itu dengan bantuan para ahli Rusia," lanjut pernyataan tersebut.
Pembicaraan mereka juga mencakup upaya untuk memastikan gencatan senjata di provinsi bergolak; Idlib, dan membawa stabilitas untuk Suriah secara keseluruhan.
"Mereka membahas hal-hal yang terkait dengan menjamin gencatan senjata abadi di zona eskalasi Idlib, menstabilkan situasi di bagian lain Suriah, serta berbagai aspek kerja sama industri pertahanan dalam perang bersama melawan terorisme internasional," sambung kementerian itu.
Ketegangan meningkat di kawasan Idlib di tengah serangan pemerintah Suriah untuk merebut kantong terakhir wilayah yang tersisa yang dimiliki oleh kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham yang oleh Moskow dinyatakan sebagai organisasi teroris.
Ketegangan di Idlib juga melibatkan Turki, di mana pasukan rezim Suriah menyerang titik pemantauan Turki pada 3 Februari lalu yang menewaskan tujuh personel dan satu kontraktor sipil Turki.
Hal ini menyebabkan aksi saling serang antara pasukan Damaskus dan Ankara, di mana pasukan Turki mengklaim bahwa ratusan tentara Suriah telah "dinetralkan".
Pada tanggal 5 Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, membuat kesepakatan untuk berkomitmen mengurangi kekerasan di Idlib.
Kedua pihak menegaskan kembali komitmen mereka pada format Astana dari pembicaraan penyelesaian Suriah dan mengumumkan pemberlakuan gencatan senjata di Idlib mulai tengah malam pada 6 Maret dan dimulainya kembali patroli militer bersama Rusia dan Turki.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: