Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Iwan Sunito yang Sukses Bisnis Properti di Australia hingga Bangun Hotel di AS Meski Pandemi

Kisah Iwan Sunito yang Sukses Bisnis Properti di Australia hingga Bangun Hotel di AS Meski Pandemi Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengusaha asal Indonesia, Iwan Sunito yang sukses membangun perusahaannya di Australia, Crown Group dikabarkan tengah mengembangkan properti di Amerika Serikat. Ia bahkan rela merogoh Rp8 triliun untuk membangun bangunan 43 lantai ini.

Lewat perusahannya yang dibuat, Iwan baru saja membeli lahan untuk membangun properti ini pada November 2019. Lokasinya berada di sudut tenggara South Hill dan 11th street di kawasan distrik keuangan, mode, dan South Park Los Angeles. Properti yang dikembangkan Iwan berbentuk campuran antara kondominium dan hotel.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Seorang Pria Sukses Jadi Miliarder Hanya Jualan Teh Susu

Iwan Sunito merupakan pengusaha yang lahir di Surabaya. Ia menghabiskan masa kecilnya di Pangkalan Bun, Kalimantan. Siapa sangka pria yang dulu punya julukan si Anak Sungai dari Pangkalan Bun ini sering tak naik kelas.

Saat itu baginya mendapat nilai 5 atau 6 sudah termasuk beruntung. Bisa dibilang sekolahnya saat itu berantakan. Dia juga mengaku punya keterbatasan dalam bahasa Inggris.

Meski sering tak naik kelas, Iwan memiliki kelebihan menggambar. Kemampuan inilah yang kemudian mengantar Iwan mendirikan International Holdings Group pada tahun 1996 bersama rekan bisnisnya Paul Sathio. Perusahan ini merupakan perusahaan properti raksasa yang berbasis di Sydney, Australia.

Iwan merantau ke Australia sejak remaja. Mengingat masa-masa sekolahnya yang berantakan, Iwan bertekad mengubah nasib di Australia. Di Australia ia pun mendapatkan gelar sarjana di teknik arsitektur dan gelar master di Construction Management, University of New South Wales.

Di tengah kesibukan kuliah, Iwan juga menyempatkan diri untuk menggarap proyek. Baginya saat itu proyek kecil juga tak apa, tak dibayar pun ia mau. Ia sadar betul kalau yang terpenting adalah mendapatkan pengalaman daripada sekadar masuk ruang kelas dan hanay mendengar teori.

Ia pun mencoba mengambil lompatan sendiri dengan langsung mencoba menggarap proyek kecil-kecilan terlebih dahulu. Berkat hal kecil itulah ia bisa sukses.

Setelah lulus dari teknik arsitektur, Iwan sempat bekerja dengan salah satu perusahaan arsitek terkenal di Australia selama enam bulan. Pekerjaan utamanya saat itu menggambar. Namun, karena merasa tak bisa berdedikasi ia akhirnya memutuskan untuk mengambil gelar master.

Tahun 1994 ia membangun bisnis pertamanya. Baru dua tahun setelahnya, ia membangun Crown International Holdings Group.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: