Sepanjang Minggu, 26 April 2020, dunia dihebohkan dengan dua berita besar. Pertama, datang dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Kedua, datang dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Trump menuai kecaman dari komunitas tenaga medis setelah ia menyarankan agar digelar riset untuk mengetahui apakah pasien Covid-19 dapat disembuhkan dengan suntikan cairan disinfektan ke dalam tubuh. Trump juga menyarankan agar sinar ultraviolet dipancarkan langsung ke tubuh pasien. Idenya ini langsung dibantah oleh seorang dokter yang hadir dalam rapat gugus tugas penanganan virus corona.
Baca Juga: Hadapi Musuh Besar, Fahri Hamzah: Pemimpin Harus Tampil! Jangan Malah Pion-Pion!
Dalam rapat bersama gugus tugas penanganan virus corona di Gedung Putih yang digelar Kamis (23/4/2020), seorang pejabat AS menjabarkan hasil riset pemerintah yang mengindikasikan virus corona terlihat melemah jika terpapar cahaya matahari dan suhu udara yang hangat. Riset tersebut juga menunjukkan cairan pemutih dapat membunuh virus dalam ludah atau cairan pernapasan lainnya dalam waktu lima menit. Alkohol isopropyl bahkan dapat mematikannya dengan lebih cepat.
Trump lalu menyarankan agar riset tersebut didalami lebih lanjut meski ia juga mencatat bahwa riset tersebut perlu ditelaah dengan hati-hati.
"Jadi, sepertinya kita bisa menyinari tubuh dengan banyak sinar ultraviolet atau sinar kuat lainnya," kata Trump sambil melihat ke arah Dr Deborah Brix, koordinator respons virus corona Gedung Putih. "Saya tahu Anda bilang hal itu belum diteliti tapi Anda akan mencobanya," ujar Trump dilansir BBC, Senin (27/4/2020).
"Lalu saya mengatakan, kita bisa menyinari bagian dalam tubuh, yang bisa Anda lakukan lewat penyinaran kulit atau cara-cara lainnya. Saya rasa Anda juga bilang Anda akan menguji hal itu. Kedengarannya menarik," tambah Trump.
Trump mengaku tertarik hasil riset cairan disinfektan dapat membunuh virus dalam waktu satu menit. Satu menit.
"Saya lihat dari hasil riset cairan disinfektan dapat membunuh virus dalam waktu satu menit. Satu menit. Adakah cara di mana kita bisa mengujinya, seperti menyuntik cairan disinfektan atau membersihkan tubuh kita? Saya tertarik melihatnya," ungkapnya.
Operasi Kim Jong-un Gagal
Sementara itu, berita lainnya datang dari Kim Jong-un. Ia dikabarkan meninggal dunia melalui rumor yang beredar dan sempat diberitakan majalah Jepang Shukan Gendai. Namun sayangnya, sumber-sumber yang memberikan informasi dan diklaim dekat dengan lingkaran kekuasaan di Korea Utara tak bersedia disebutkan nama jelasnya.
Sebagian spekulasi beredar soal Kim Jong-un belum meninggal, tetapi kondisinya sedang kritis akibat operasi jantung yang dia alami. Termasuk disebutkan mengalami kondisi vegetatif atau disfungsi otak kronis ketika seseorang tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran.
Kehilangan kesadaran diisukan dialami Kim Jong-un diberitakan Metro setelah pemimpin yang dijuluki Pria Roket ini menjalani operasi jantung awal bulan April 2020. Selain itu, disebutkan bahwa dokter-dokter hebat dari China sempat didatangkan tak lama setelah itu ke Korea Utara.
Rumor meninggalnya Kim Jong-un juga sempat disampaikan oleh seorang wakil direktur HKSTV Hong Kong Satellite Television, sebuah siaran yang didukung di Beijing, Hong Kong, telah mengklaim jika Kim Jong Un telah meninggal dunia mengutip "sumber yang sangat solid," tulisnya di aplikasi perpesanan China Weibo, Minggu, 26 April 2020.
Kabar lainnya yang belum terkonfirmasi mengaitkan dengan sumber-sumber Partai Komunitas Senior di Beijing yang mengklaim Kim meninggal ketika ahli bedahnya merusak operasi kecil karena tangannya gemetar begitu parah.
Hal ini turut dikomentari eks Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. Ia turut menyoroti dua kasus ini lewat akun Twitternya. Fahri menggunakan #hariketiga. "#hariketiga Trump suntik desinfektan.. Kim Jong Un Gagal Operasi...," tulis Fahri.
Cuitan Fahri memang terlihat ambigu, terkesan sengaja menggantung kicauannya dengan memberi tanda titik-titik. Beragam komentar pun muncul, ada juga yang mengaitkan dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo.
"Dokter yg operasi gagal kim jong un dbazzoka ga bang sama adiknya?" tulis akun @nalayeghie. "Jokowi bikin rakyat sengsara," kata pemilik akun @abduladzed.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: