Berakitvitas di bawah sinar matahari langsung, terkena polusi kendaraan, asap rokok, serta radikal bebas lainnya dapat memicu beragam masalah kulit. Oleh karena itu, dibutuhkan effort yang lebih besar untuk merawat kulit, misalnya dengan rutin menggunakan skincare agar kulit tetap sehat.
Beragam produk skincare dengan mudah dapat ditemukan di pasaran, mulai dari kandungan yang sederhana hingga kompleks sesuai dengan tujuannya. Segmen pasar produk skincare juga sudah sangat beragam, tidak hanya ditujukan untuk wanita, tetapi sudah banyak juga produk skincare yang khusus ditujukan untuk pria maupun anak-anak/bayi.
Baca Juga: Eh, What? Dodol dari Kelapa Sawit?
Melansir laporan Palm Oil Agribusiness Startegic Policy Institute (PASPI), diperkirakan pada tahun 2020 hingga beberapa tahun ke depan, permintaan produk skincare yang alami atau plant based akan terus meningkat dan lebih tinggi dibandingkan produk skincare dengan kandungan bahan kimia.
"Tidak banyak yang mengetahui bahwa minyak kelapa sawit adalah salah satu bahan alami (natural) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk skincare dan sudah banyak digunakan oleh brand skincare terkenal dunia," ujar PASPI dalam laporan berjudul Palm Oil Based Skincare as Solution For Healthy and Nourished Skin sebagaimana dikutip di Jakarta, Senin (8/6/2020).
PASPI melaporkan minyak sawit banyak digunakan dalam produk kosmetik (skincare dan make up) karena sifatnya yang dapat melembabkan dan memberikan tekstur yang diinginkan. Selain itu, minyak sawit dan produk turunannya digunakan sebagai conditioning agents–occlusive dan juga dapat digunakan sebagai viscocity increasing agents–nonaqueos.
"Penggunaan minyak sawit dan turunannya sebagai bahan baku kosmetik termasuk produk skincare memiliki keunggulan dibandingkan dengan minyak mineral maupun komponen sintesis. Hal tersebut karena produk kosmetik berbasis sawit yang dihasilkan bebas dari senyawa hidrokarbon polisiklik aromatic yang berbahaya bagi kulit manusia," lapor PASPI.
PASPI menegaskan keamanan penggunaan minyak sawit juga makin diperkuat dengan penilaian The Cosmetic Ingredient Review (CIR) Expert Panel. Penilaian oleh CIR Expert Panel tersebut didasarkan pada evaluasi data sains yang memberikan kesimpulan bahwa minyak sawit dan produk turunannya aman untuk digunakan pada produk kosmetik (termasuk skincare dan make up) dan personal care.
Dijelaskan dalam laporan tersebut, penggunaan minyak sawit pada produk skincare memiliki tiga fungsi, yakni sebagai emulsifiers, thickener, dan surfactant.
"Pertama, emulsifier berarti minyak sawit memiliki fungsi sebagai pencampur antara bahan air dan minyak. Hydrating agent dan moisturizing agent pada moisturizer tidak akan menyatu tanpa emulsifier. Cetearyl alcohol, Cetyl alcohol, dan Glyceryl sterate adalah contoh emulsifier hasil olahan minyak kelapa sawit," lapor PASPI.
Kedua, lapor PASPI, thickener yang berfungsi untuk memperbaiki konsistensi formula yang terlalu cair seperti Glycerin dan Stearic acid. Ketiga, fungsi minyak sawit dalam produk skincare adalah surfactant yang memiliki kemampuan untuk menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat berperan sebagai cleansing agent yang dapat mengangkat kotoran sehingga lebih mudah dibersihkan.
"Contoh surfaktan yang dimaksud adalah Sodium laurit sulfat (SLS) yang terbuat dari minyak kelapa sawit dan sering ditemukan dalam berbagai produk personal care seperti sabun," sebut PASPI.
PASPI melanjutkan, keunggulan lainnya adalah minyak sawit kaya akan beta karoten (pro-vitamin A) dan vitamin E. Kedua vitamin tersebut mengandung zat antioksidan yang tinggi yang memiliki manfaat bagi kesehatan dan kecantikan kulit.
Beta karoten memiliki manfaat antara lain: mencerahkan kulit, menghilangkan bekas jerawat, membuat kulit segar, melembabkan kulit, mengatasi kulit kusam, merangsang pertumbuhan kolagen, meregenerasi kulit, serta memperbaiki sel kulit sehingga membuat kulit kencang.
Potensi minyak sawit untuk produk skincare telah dikembangkan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). PPKS telah mengeluarkan produk skincare berbasis minyak sawit dengan merek dagang bernama Guineensis. Produk skincare tersebut juga sudah mendapatkan label halal dan terbukti menggunakan bahan alami tanpa bahan kimia sehingga aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui.
"Apa yang telah dimulai oleh PPKS dengan produk Guineensis-nya diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para sawitpreneur yang baru akan mengembangkan bisnis di industri sawit. Potensi bisnis produk skincare berbasis sawit tersebut diperkirakan akan cemerlang, mengingat tren pasar produk skincare alami yang besar serta banyaknya keunggulan yang terkandung dalam minyak sawit bagi kulit," tutup laporan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: