Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Si Lincah, Tahan Banting dan Canggih Kini Ditakuti Militer AS

Si Lincah, Tahan Banting dan Canggih Kini Ditakuti Militer AS Kredit Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins

Osborn dari Warrior Waven menilai pengerahan howitzer ini memicu pertanyaan taktis yang menarik. Karena menandakan China bersiap untuk operasi-operasi ekspedisi. Kelincahan dan kecepatan untuk menggelar operasi juga menjadi prioritas AS dalam mengembangkan senjata-senjatanya.

Para pakar China yang juga mengembangkan tank ringan Type 15 tank, mulai akrab dengan tujuan-tujuan strategis tersebut. Menurut Warrior Waven, PCL-181 tampaknya dipasang di truk berukuran sedang.

Hal ini memicu sejumlah pertanyaan. Seperti apakah artileri Howitzer seberat 20 ton itu memiliki daya tahan untuk membantu barisan kendaraan tempur. Sebab PCL-181 diangkut oleh truk ringan.

Kemampuan artileri untuk dipindahkan dengan cepat memang menentukan dalam medan perang modern. Tapi tampaknya artileri itu akan membantu kendaraan tempur yang berada di depannya dengan senjata yang memiliki pelindung lebih kuat lagi agar tidak mudah ditembus serangan musuh.

Warrior Waven menilai meriam 155mm PCL-181 memang dapat menembak jarak yang sulit dijangkau. Tapi sensor dan senjata modern jarak jauh dapat dengan mudah menghancurkan atau mengganggu artileri seberat 20 ton itu.

Artileri AS howitzer mobil beroda M109 seberat 40 ton yang sistemnya juga memiliki teknologi pengisian amunisi otomatis, penargetan digital dan lebih lincah dapat menghancurkan PLC-181.  Bagi Warrior Waven persenjataan artileri AS yang dirancang menembak sejauh 70 kilometer juga dapat sebanding dengan PCL-181.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: