Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

CNAF Cetak Laba Rp166,2 Miliar di Semester I 2020

CNAF Cetak Laba Rp166,2 Miliar di Semester I 2020 PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) mengumumkan perolehan laba sebelum pajak atau profit before tax (PBT) sebesar Rp166,2 miliar pada semester pertama tahun 2020, naik 8% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp154,1 miliar. | Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) mengumumkan perolehan laba sebelum pajak atau profit before tax (PBT) sebesar Rp166,2 miliar pada semester pertama tahun 2020, naik 8% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp154,1 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 16,6% year-on-year (Y-o-Y).

Direktur Keuangan dan Strategi CIMB Niaga Finance, Imron Rosyadi, mengatakan, selain laba, perseroan juga berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,7 triliun pada semester I/2020, naik 18% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp1,4 triliun.

Baca Juga: CIMB Niaga Dorong Masyarakat Gunakan Scan QRIS OCTO Mobile

"Dalam merealisasikan pembiayaan khususnya di masa pandemi Covid-19, kami melakukan beberapa strategi dan inisiatif, seperti meningkatkan sinergi dengan induk usaha PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), serta mempercepat proses digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi sehingga cost to income ratio (CIR) tercatat 51,9%," kata Imron dalam paparan kinerja CNAF semester I 2020 secara virtual di Jakarta, Selasa (25/8/2020).

Sejalan dengan peningkatan pada pembiayaan (booking), rasio-rasio keuangan juga terjaga dengan baik. Per 30 Juni 2020, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) perseroan masing-masing tercatat sebesar 8,36% dan 15,44%.

"Meskipun restrukturisasi pembiayaan masih berjalan di tengah pandemi Covid-19, kami terus menjaga tingkat kesehatan portofolio dengan jumlah aset sebesar Rp3,88 triliun pada semester I/2020," ucap Imron.

Selain itu, perseroan juga masih dapat mempertahankan rasio kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) di bawah rata-rata industri, yaitu sebesar 1,51%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: