Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Glencore, Tambang dengan Cuan $215 Juta

Kisah Perusahaan Raksasa: Glencore, Tambang dengan Cuan $215 Juta Kredit Foto: Reuters/Arnd Wiegmann

Perjalanan perusahaan memasuki periode 1980-an. Perusahaan Rich mengakuisisi perusahaan biji-bijian Belanda pada 1981. Pencaplokan itu menandai perluasan bisnis pribadi miliarder Belgia itu. Sejalan dengan itu, komoditas pertanian dan batu bara ditambahkan ke dalam daftar produk yang diperdagangkan. 

Sayangnya, kejayaan Marc Rich sedikit terusik pada 1983. Pada waktu itu, Rich didakwa oleh pengadilan AS atas tuduhan kriminal meliputi penggelapan pajak, pemerasan, dan pelanggaran embargo. Rich juga diduga bekerja dengan dinas rahasia Israel, Mossad, untuk membuat saluran pipa rahasia untuk menjual minyak Iran ke Israel. 

561534e6dd08954c098b471f?width=700&format=jpeg&auto=webp

Pengacara AS yang menuntut kasus Rich, Rudolph Giuliani mengklaim kejahatan yang dilakukan Rich adalah "kasus penggelapan pajak terbesar dalam sejarah AS". Untuk embargo, dia dituduh membeli jutaan barel minyak mentah dari Iran selama krisis 1979-1981, sehingga Rich melanggar larangan perdagangan. Dari tuntutan itu, taipan minyak asal Belgia melarikan diri ke Swiss dan tetap berada dalam daftar pencarian orang FBI selama hampir dua dekade.

Alasan kuat Rich kabur ke Swiss karena tuntutan hukum menyatakan miliarder itu bisa dijerat kurungan penjara 300 tahun. Meski begitu, dia memprotes dirinya tidak bersalah. Dia bisa sembunyi namun tidak bisa melarikan diri. Alhasil, perusahaan miliknya harus membayar denda 90 juta dolar AS untuk pelanggaran.

Terpisah dari kasus hukum yang menimpa Rich, perusahaan memperbanyak komoditas perdagangannya pada 1987. Mereka membeli 27 persen saham pabrik peleburan alumunium di AS. Setahun kemudian, perusahaan itu membeli dua pertiga saham di tambang timah dan seng di Peru. Selanjutnya, perusahaan menjadi terkenal. Besarnya nama perusahaan milik Rich akibat dari strategi pembiayaan utang --cara sengaja yang diadopsi Rich.

Rich dan perusahaannya terus menuliskan kisahnya pada periode 1990-an. Nasib buruk dialami Rich pada 1993. Di tahun itu, dia kehilangan 172 juta dolar AS sekaligus kendali atas perusahaannya akibat gagalnya menguasai perusahaan pengolah seng. Akhirnya Rich menjual mayoritas saham perusahaanya, Marc Rich & Co. AG, kepada Glencore International. Tahun berikutnya, Glencore terlahir kembali dan Willy Strothotte duduk sebagai CEO perusahaan.

Usai dibentuk sebagai Glencore, perusahaan itu membeli perusahaan proyek batu bara, Prodeco di Kolombia, pada 1995. Saat ini, perusahaan itu menjadi pengekspor batu bara termal terbesar ketiga di Kolombia. Lima tahun kemudian, perusahaan itu membeli saham produsen utama tembaga African Copperbelt, Mopani di Zambia.

55e5d758dd089589488b458c?width=700&format=jpeg&auto=webp

Keajaiban datang menghampiri Marc Rich. Pada 2001, meskipun dalam kontroversi, Presiden AS Bill Clinton mengampuni semua tuduhan miliarder Belgia itu. Dalam sebuah laporan diketahui, istri Marc Rich, Denise Rich, memberikan sumbangan sejuta dolar AS kepada Partai Demokrat. 

Pengampunan Bill Clinton ternyata membawa angin segar pada Glencor. Pada 2002, perusahaan itu melakukan penawaran umum perdananya (IPO) di London. 

Sayangnya dalam laporan Radio ABC pada 2005 menyatakan, Glencore dituduh "melakukan transaksi ilegal dengan negara-negara 'jahat': apartheid Afrika Selatan, Uni Soviet, Iran, dan Irak (Saddam Hussein)". Selanjutnya CIA menemukan bahwa Glencore dilaporkan telah melakukan tansaksi suap senilai lebih dari 3,2 juta dolar AS untuk mendapatkan minyak, dalam rangka program PBB "oil-for-food" untuk Irak. Namun dengan tegas perusahaan menolak tuduhan tersebut. 

Salah satunya yang terjadi pada 2005 adalah terungkapnya hasil penjualan minyak Glencore. Hasil penyelidikan menunjukkan, keuntungan perusahaan dihasilkan dari penipuan dan korupsi di Republik Demokratik Kongo (RDK). 

Meski kontroversi dan masalah terus menerpa, fokus Glencore tidak terpecah. Pada 2007, Nikanor bergabung dengan Katanga dalam transaksi senilai 3,3 miliar dolar AS. Empat tahun kemudian, Glencore menjadi perusahaan publik dengan menjual sahamnya di Bursa Saham London dan Hong Kong. Nilai bisnis yang dihasilkan perusahaan dalam kegiatan itu mencapai lebih dari 60 miliar dolar AS. 

561534e6dd08954c098b4720?width=700&format=jpeg&auto=webp

Pada 2011, lima organisasi non-pemerintah mengajukan pengaduan ke OECD (Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi) terhadap anak perusahaan Glencore atas tuduhan bahwa tambang yang dimilikinya di Zambia mungkin tidak membayar cukup pajak atas labanya. Keluhan ini karena dugaan manipulasi keuangan dan akuntansi yang seharusnya dilakukan oleh anak perusahaan kedua perusahaan, Mopani Copper Mines Plc (MCM), untuk menghindari perpajakan di Zambia.

Draf laporan Grant Thornton menuduh bahwa penghindaran pajak oleh Glencore di Zambia merugikan Pemerintah Zambia ratusan juta dolar karena kehilangan pendapatan. Penghindaran tersebut diduga dilakukan melalui transfer harga dan biaya yang meningkat di Tambang Tembaga Mopani Glencore, yang dikendalikan melalui Kepulauan Virgin Britania Raya. Namun pada tahun yang sama pula, Glencore dan auditornya, Deloitte, menolak tuduhan tersebut. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: