Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Digital Marketing?

Apa Itu Digital Marketing? Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel

II. Sejarah Digital Marketing

Penggunaan internet secara massal ke dalam kehidupan sehari-hari adalah satu-satunya peristiwa besar yang telah memengaruhi dunia pemasaran selama tiga dekade terakhir.

Tahun 1980-an merupakan masa ketika perusahaan menyadari pentingnya menjalin hubungan dengan pelanggan daripada hanya sekadar menerapkan praktik untuk mendorong penjualan produk. Para pemasar kemudian memikirkan tentang bagaimana caranya mengadopsi pemasaran berbasis data. Ini adalah tahun ketika mulai terjadi praktik untuk memelihara sebuah database dan pelanggan.

Akibatnya, pada 1986, perusahaan manajemen konsumen ACT bertanggung jawab untuk meluncurkan perangkat lunak pemasaran berbasis data untuk pertama kalinya. Dari peluncuran perangkat lunak inilah yang hingga hari ini memungkinkan penyimpanan informasi pelanggan dalam jumlah besar.

Dekade ini adalah masa ketika inovasi baru sedang terjadi, membuat sistem komputer cukup maju untuk menyimpan informasi pelanggan. Pada 1981, IBM meluncurkan personal komputer pertama.  Kapasitas penyimpanan komputer meningkat menjadi 100 MB pada 1989.

Walaupun peluncuran personal komputer pertama menyebabkan lonjakan besar dalam bidang pemasaran cetak di 1980-an, komputer saat itu masih belum bisa dikatakan sempurna. Namun, peluncuran personal komputer yang pertama menjadikan sebuah terobosan yang hebat di dunia teknologi dan informasi.

Istilah digital marketing pertama kali digunakan pada 1990-an. Era digital dimulai dengan hadirnya internet dan perkembangan platform Web 1.0. Platform Web 1.0 memungkinkan pengguna untuk menemukan sejumlah informasi yang mereka inginkan, tetapi tidak mengizinkan mereka untuk membagikan informasi ini melalui situs web.

Pada saat itu, pemasar di seluruh dunia masih ragu dengan eksistensi dari platform digital. Mereka tidak yakin apakah strategi mereka akan berhasil karena internet belum menyebar luas. Pada 1991, Tim Berners-Lee dan timnya menggagas proyek World Wide Web (WWW), tapi belum benar-benar diluncurkan sampai saat dirilisnya Netscape sebagai browser pertama di dunia pada 1994. Dalam dua tahun berikutnya, jumlah orang yang menggunakan web melonjak dari 16 juta menjadi 70 juta.

Pada 1993, spanduk iklan pertama di internet diluncurkan dan dapat di-klik. Setelah itu, HotWired membeli beberapa iklan spanduk untuk iklan mereka. Ini menandai dimulainya transisi ke era digital marketing. Karena pergeseran secara bertahap ini, pada 1994, teknologi baru memasuki pasar digital. Pada tahun yang sama, Yahoo diluncurkan.

Seiring bertambahnya pengguna, internet mengalami perkembangan lanskap, dari email menjadi mesin pencari seperti Yahoo! (1994) dan Google (1997) dan situs e-commerce seperti Amazon (1994) dan eBay (1995).

Untuk bidang pemasaran, hal ini adalah sebuah kesempatan emas. Email menjadi alat pemasaran yang baru, menyaingi bentuk pemasaran tradisional seperti TV, radio, dan iklan cetak, serta penjualan melalui telepon. Sementara mesin pencari membuat berbagai katalog situs web baru dan memungkinkan pengguna untuk menemukan sejumlah informasi berisikan produk dan layanan yang mereka inginkan untuk mereka sendiri.

Ketika platform media sosial mulai berkembang pada pertengahan 2000-an, pemasar mencari cara untuk dapat mengintegrasikan sebuah konten iklan dengan cara yang efektif dan tidak mengganggu pengguna internet. Pemasar kemudian membuat rencana untuk menjangkau pengguna internet yang lebih muda yang semakin tidak terpengaruh oleh iklan spanduk dan menghabiskan sebagian besar waktu mereka di jejaring sosial.

Setelah sebelumnya menolak iklan di situsnya, Facebook mulai bekerja sama dengan pengiklan pada 2006 sebagai cara untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan muda tersebut. Mereka mulai dengan iklan bergambar kecil dan tautan sponsor, yang akhirnya beralih ke iklan yang ditargetkan ke demografi dan minat pengguna.

Terlepas dari beberapa kontroversi di kemudian hari, Facebook telah membuktikan dirinya sebagai pelopor iklan bertarget, yang mengubah cara perusahaan dalam menjangkau audiens yang selalu menghabiskan waktunya di dunia maya.

Segala aktivitas yang berbau online tersimpan dalam informasi digital yang dinamakan big data. Setelah euforia terhadap kemunculan internet, gelembung dot-com diluncurkan pada 2001 dan taktik pemasaran pun bergeser, yang menggunakan data sharing dan informasi pengunjung situs web.

Pengenalan situs media sosial seperti LinkedIn (2002), Myspace (2003), Facebook (2004), dan Twitter (2007) membuat hal itu semakin mungkin karena pengguna internet mulai membagikan data pribadi secara online. Big data telah memungkinkan untuk melacak pola dan tren perilaku manusia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: