Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut Bilang 2 Bulan Lagi Masa Kritis Covid Berakhir, PKS: Eits, Jangan Cepat Senang

Luhut Bilang 2 Bulan Lagi Masa Kritis Covid Berakhir, PKS: Eits, Jangan Cepat Senang Kredit Foto: Boyke P. Siregar

Lanjutnya, ia menegaskan jika vaksinasi bukan satu-satunya cara membasmi virus corona ini. Cara lain yang penting dan terkait dengan upaya pencegahan penularan adalah dengan gencar melakukan kampanye kesehatan.

Seperti, rajin berolahraga. Karena itu, dia mendorong agar pemerintah mengalihkan perhatian dengan fokus pada upaya pencegahan.

"Sebaiknya fokus pada upaya preventif kesehatan, setidaknya ada 2 hal yang bisa digencarkan. Pertama; promosi kesehatan seperti rajin olahraga untuk meningkatkan imunitas dlm tubuh. Ini yang kerap dilupakan," katanya.

Cara lain adalah melakukan perlindungan khusus terhadap masyarakat. Misalnya menggencarkan kampanye penggunaan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

"Sambil pemerintah benar-benar memetakan distribusi vaksin, dari prioritas pemberian hingga distribusi ke seluruh masyarakat. Diiringi dengan law enforcement dalam penegakan disiplin protokol kesehatan & anggaran yang pro kesehatan," ujarnya.

Langkah ini, kata dia, sangat penting. Apalagi vaksinasi yang akan dilakukan pemerintah belum diketahui pasti kapan dimulai. Meskipun pemerintah telah menargetkan program vaksinasi dilakukan akhir tahun ini, tetapi faktanya belum dilakukan saat ini.

"Satu hal yang perlu digarisbawahi, jangan cepat senang dengan adanya vaksin Covid-19. Berapa lama vaksin Covid-19 akan diedarkan ke seluruh negeri? Penduduk kita ada 270 juta. Kira-kira perlu berapa bulan untuk menyutikkan vaksin ke penduduk Indonesia. Ini juga terkait kemampuan Puskesmas kita," katanya.

Tambahnya, andai pemerintah menargetkan vaksinasi dilakukan dalam sebulan terhadap seluruh masyarakat Indonesia, itu artinya setiap hari harus ada 8 juta orang penduduk yang divaksin dengan asumsi jumlah penduduk 250 juta orang.

"Angka ini tentu tak realistis bila melihat kesiapan infrastruktur kesehatan. Distribusi vaksin akan memakan waktu yg sangat panjang," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan pemerintah saat ini masyarakat menunggu kabar baik dari pemerintah tentang masa depan penanganan wabah mematikan itu. Misalnya, kabar tentang peningkatan tes, penegasan dan penegakan protokol kesehatan, pembentukan Satgas oenyehatan tenaga medis.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: