Infeksi ganoderma pada tanaman kelapa sawit merupakan salah satu jenis penyakit yang sangat ditakuti oleh para petani karena dapat mengakibatkan tanaman mati pada usia produktif. Jenis infeksi ini juga tidak terdeteksi saat tanaman berumur di bawah 10 tahun. Hal ini karena tanaman yang diserang jamur ganoderma biasanya mengalami pembusukan pada pangkal batang bawah dan pangkal batang atas.
Selama ini, petani mengatasi penyakit ganoderma dengan menggunakan pestisida yang terbuat dari bahan kimia. Tidak hanya harganya yang mahal, kandungan kimia dalam pestisida ini juga dapat merusak komposisi mikroba di dalam tanah.
Baca Juga: Bisnis UMKM Produk Surfaktan Sawit di Tengah Pandemi
Mengingat kondisi tersebut, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang mendorong petani sawit untuk menggunakan cairan Metabolit Sekunder Agen Pengendali Hayati (MS-APH) untuk mengatasi infeksi ganoderma pada tanaman kelapa sawit. Keseriusan ini diwujudkan dengan memberikan pelatihan kepada 50 petani yang tergabung dalam dua kelompok tani di Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang.
Kepala Bidang Perkebunan Distanbunak Aceh Tamiang, Edwar Fadli Yukti mengatakan," Untuk saat ini, baru 50 petani yang mendapat pelatihan. Ke depan kita sudah merencanakan semua petani di Aceh Tamiang mendapatkan pelatihan serupa."
Lebih lanjut Edwar menjelaskan, pelatihan ini meliputi cara mencampur item MS-APH berupa air beras, kelapa, gula, hingga cara melakukan infus pada batang kelapa sawit.
"Pemberian materi ini dilakukan langsung oleh petugas dari UPTD Balai Proteksi Pangan Holtikultura dan Perkebunan," jelasnya. Ke-50 petani yang memperoleh pelatihan ini diharapkan bersedia menyebarluaskan ilmu pembuatan MS-APH kepada petani lain agar juga dapat terhindar dari ancaman penyakit ganoderma yang mematikan ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: