Demokrat Doyan Kibarkan Isu HAM, Jika Biden Menang, Prabowo Tamat?
Analisis soal pertarungan Trump vs Biden dan dampaknya bagi RI juga disampaikan Dosen Hubungan Iternasional Universitas Padjadjaran, Teuku Rizasyah. Kata dia, memang banyak yang memperkirakan kalau Biden terpilih, ia pasti akan meributkan HAM, perubahan iklim, dan demokrasi. Alasannya, Biden dari Partai Demokrat, sementara Trump dari Republik. Garis politik kedua partai ini memang berbeda.
Namun, menurut dia, siapa pun capres yang terpilih, hubungan kerja sama AS dan Indonesia tak akan terganggu. Menurut dia, banyak aktor yang terlibat dalam sebuah kerja sama bilateral. Apalagi, cakupan kerja sama ini sangat luas.
“Jadi siapa pun Presidennya, Amerika akan membutuhkan kerja sama dengan Indonesia. Apalagi dua negara sama-sama negara demokrasi,” kata Teuku, tadi malam.
Dia juga mengatakan, Amerika tak akan sembarangan mempersoalkan demokrasi, HAM dan perusakan lingkungan, jika memang negara kita tidak melakukan kesalahan serius.
“Selama kita menjalankan demokrasi dengan serius dan melakukan penegakan hukum kepada perambah hutan misalnya, Amerika tak akan ikut campur,” pungkasnya.
Bagaimana tanggapan Gerindra mengenai analisis Prabowo terancam jika Biden yang menang? Politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade tak mau berkomentar banyak soal rumor Prabowo akan mendapat dukungan dari AS untuk nyapres jika Trump menang. Dan sebaliknya, jika Biden yang menang.
Menurut dia, pilpres 2024 masih lama. Empat tahun lagi. Apalagi, Gerindra belum memutuskan siapa calon yang akan diusung nanti.
Dia memastikan, apa yang ada di pikiran Prabowo saat ini adalah mengatasi wabah pandemi dan ekonomi yang masuk jurang resesi. “Tugas Pak Prabowo bersama pemerintah sekarang menyelamatkan ekonomi agar tidak terus tenggelam di jurang resesi,” ujarnya. [
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto