Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uji Klinis Vaksin Covid-19 Menggembirakan

Uji Klinis Vaksin Covid-19 Menggembirakan Seorang perawat mempersiapkan vaksin Rusia "Sputnik-V" melawan penyakit virus korona (COVID-19) untuk suntikan tahap uji coba pasca-pendaftaran di sebuah klinik di Moskow, Rusia, Kamis (17/9/2020). | Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tatyana Makeyeva
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan bahwa dari 1.620 relawan uji klinis fase 3 dari vaksin Covid-19 Sinovac, sebanyak 1.074 orang di antaranya telah menerima suntikan kedua.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi bertajuk "Hibah Pariwisata Percepat Pemulihan Pariwisata Nasional" yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rabu (21/10) kemarin.

Baca Juga: 3 Bulan Lagi, Bio Farma Luncurkan 340 Juta Dosis Vaksin Covid-19

"Laporan sampai Jumat lalu, 1.620 relawan. Sehingga total dari semua yang kami informasikan di awal, semua relawan sudah mendapat suntikan pertama. Dan lebih dari 1.074 relawan sudah mendapat suntikan kedua," katanya.  Baca Juga: Melihat Peluang Vaksin Oxford Beredar Sebelum Akhir Desember

Sedangkan 671 relawan dari 1.074 relawan yang telah mendapatkan suntikan kedua, lanjut nya, telah diambil sampel darahnya untuk diuji. Hingga kini belum ditemukan indikasi atau efek samping vaksin corona yang mungkin dapat menghambat jalannya uji klinis tersebut. 

Maka itu dirinya mengaku optimis dapat segera menyelesaikan uji klinis fase 3 dari vaksin virus COVID-19 yang dikembangkan perusahaan bioteknologi asal China tersebut pada Januari 2021 mendatang. Uji klinis vaksin COVID-19 yang dilakukan di Indonesia adalah salah satu bagian dari pengujian fase 3 vaksin buatan Sinovac secara global. Artinya, uji klinis fase ketiga tersebut dilakukan Sinovac secara multi-center di 5 negara, yakni di Brasil, Indonesia, Turki, Chili dan Bangladesh. 

"Pada saat akhir evaluasi, semua data hasil uji klinis di 5 negara ini akan dipertukarkan. Sehingga kita bisa tahu, bahwa relawan yang terlibat terdiri dari multi-country, multi-etnis," jelas Honesti.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: