Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Lahir, Tumbuh, dan Besarnya Generali Berkat Orang-orang Penting Italia

Kisah Perusahaan Raksasa: Lahir, Tumbuh, dan Besarnya Generali Berkat Orang-orang Penting Italia Kredit Foto: Reuters/Benoit Tessier

Bukan cuma perang yang menghambat Generali, tetapi juga krisis ekonomi di tahun 1929. Selepas tahun itu, modal generali naik dari 13 juta lira menjadi 60 juta lira hanya dalam sepuluh tahun. Sementara premi bruto dalam asuransi jiwanya naik dari 1 miliar lira menjadi 6 miliar lira. 

Hingga rentang waktu tersebut, perusahaan memiliki 3.150 perwakilan di Italia dan 5.765 di luar negeri. Anak perusahannya pun telah berjumlah 30 unit dengan rincian 6 di Italia dan sisanya di luar negeri. 

Selain dari asuransi, keuntungan besar Generali juga berasal dari kepemilikan aset properti. Real estat yang dipunya perusahaan ini telah bernilai 292 juta lira yang tersebar di 17 negara berbeda. 

Pada dekade 1950-an, Generali semakin kuat untuk melangkah ke tanah Amerika Serikat. Di tahun-tahun awal 1950-an, Generali diisukan membeli perusahaan asuransi Buffalo. 

Selain memperpanjang gurita bisnisnya di luar negeri, Generali masih fokus menguatkna usahanya di dalam negeri. Generali dan Banca Commerciale Italiana sepakat memperkuat obligasi antara keduanya. 

Ketika ekonomi Italia melonjak, begitu pula lonjakan yang dialami Generali, perusahaan asuransi raksasa ini mencapai posisi pertama di antara perusahaan asuransi asing yang beroperasi di Austria dan Prancis. 

Perluasan dan diversifikasi ke area yang sebelumnya tidak terdengar pun dilakukan dengan baik. Dekade ini juga ditandai dengan masuknya pemegang saham yang kuat ke dalam kelompok elite pemodal Trieste dan industrialis yang menduduki kursi di dewan eksekutif Generali. Hasilnya, pada 1956, Mediobanca, sebuah bank semiprivat terbesar di Italia mengakuisisi 3,5 persen saham milik Generali. 

Pada era modern ini, pada dasarnya kepemimpinan dalam Generali sangat dinamis. Pergantian pucuk pimpinan kadang kala cepat berganti dan berganti. Dengan demikian kebijakan berbeda pun kerap kali dijalankan. 

Melihat hal itu banyak pejabat Generali memiliki kiprah gemilang bersama perusahaan. Sementara di sisi lain ada juga sejumlah pimpinan yang hanya merasakan waktu singkat di tempatnya. 

Pada 1966, kesepakatan kerja sama internasional antara Generali dan Aetna berhasil dicapai. Kesepakatannya antara lain kedua perusahaan memberikan layanan timbal balik kepada klien lainnya selama berada di luar negeri. 

Pada tahun 1970-an Generali merasionalisasi kegiatan luar negerinya, dengan tujuan pada integrasi lokal yang lebih besar. Perusahaan seperti Generali Prancis, Generali Belgia dan, di Jerman Barat, Generali Lebensversicherung didirikan sebagai perusahaan domestik yang diatur oleh undang-undang setempat, dan sering kali diperkuat melalui merger dengan perusahaan lokal. Aktivitas reasuransi pun meningkat. Perusahaan Europ Assistance Service juga didirikan, memberikan bantuan wisata di pasar Eropa.

Pada saat perayaan hari ulang tahun yang ke-150, Generali mendapat hadiah cukup manis. Total premi perusahaan mencapai 1,39 triliun lira, real properti senilai 581 miliar, dan investasi ekuitas mencapai 1,09 triliun. Ini menandai awal dekade yang signifikan bagi perusahaan.

Prospek pasar Eropa yang bersatu pada tahun 1992 mendorong peningkatan merger dan akuisisi di pasar utama Eropa, karena perusahaan asuransi besar Eropa bersiap menghadapi persaingan yang ketat.

Pada tahun 1988, perusahaan Italia mencoba mengakuisisi Compagnie du Midi, salah satu grup asuransi Prancis yang lebih besar. Tawaran ini akhirnya tidak berhasil, karena ancaman pengambilalihan mendorong Midi untuk mencari perlindungan dalam merger dengan pesaing terbesarnya di Prancis, Grup Axa. 

Petualangan yang dipublikasikan secara luas ini berakhir dengan pertarungan ruang rapat antara dua manajer Prancis. Presiden Midi Bernard Pagezy diusir oleh mitranya yang lebih muda Claude Bébear, sementara Generali memenangkan tidak lebih dari kemitraan bersama dengan Axa-Midi, sesuai dengan peraturan Prancis tentang investasi asing.

Selama periode ini, pemegang saham besar yang menguasai hampir 23 persen saham Generali terbukti berpengaruh dalam menentukan strategi perusahaan. Mediobanca memimpin daftar ini, menguasai 5,6 persen. 4,8 persen lainnya dipegang oleh kelompok investasi Euralux yang anggotanya termasuk keluarga Agnelli yang kuat di Italia. Banca d'Italia memiliki porsi saham yang serupa.

Upaya Generali menjajaki bisnis di AS baru terkabul pada 1990. Masuknya perusahaan ke negeri Paman Sam ditandai dengan dibelinya Bisiness Men's Assurance Company of America oleh Generali. Harga yang disepakati keduanya berada di angka 285 juta dolar AS atau kurang dari 360 miliar lira. 

Pencapaian penting lainnya adalah hubungan Generali dengan Taisho Marine and Fire Insurance Company (sekarang Mitsui Marine and Fire Insurance Company), perusahaan asuransi terbesar ketiga di Jepang. Generali dapat membuka kantor penghubung dan agen umum melalui Taisho Marine and Fire di Tokyo, dan Taisho dapat beroperasi di Italia melalui kantor anak perusahaan Generali la Navale.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: